ADAT TERKIKIS ZAMAN
#Tantangan Gurusiana
#ke-26
Ngabesan, istilah mengantarkan calon pengantin ke pihak perempuan. Hal ini hampir sama istilahnya di mana-mana di Indonesia. Tapi mungkin caranya yang berbeda di setiap tempat.Pagi tadi aku ikut ngabesan, yaitu mengantarkan anak kepala sekolahku ke kecamatan lain sekitar tiga puluh kilometer dari tempatku, tapi masih dalam satu kabupaten.Jadi teringat adat besanan jaman dulu.Ada adat kebiasaan yang berbeda dengan jaman dulu sekitar tiga puluhan tahun yang lalu, kebiasaan itu semakin terkikis karena waktu.Kalau dulu acara besanan selalu dilaksanakan sore hari menjelang magrib, tapi sekarang pagi hari. Serah terima barang bawaan dihitung ditulis harganya mulai dari yang termurah sampai termahal lalu disebutkan jumlahnya. Barang yang dibawa dari pakaian, perkakas rumah tangga, peralatan dapur sampai ke sayuran, pokoknya lengkap. Biasanya jika perempuan kurang suka terhadap laki-laki ada mahar tertentu dengan harga tinggi.Yang paling wajib jika anak perempuan masih gadis pasti wajib membawa dandang yang terbuat dari kuningan. Jika tidak membawa pasti tak gadis lagi. Pas waktu serah terima barang itu harus jadi simbol utama biar tak membawa pikulan lain asal bawa dandang.Setelah ijab kobul pengantin diarak keliling kampung, dengan berjalan kaki, dinaikkan di sepeda, atau kuda, diiringi gamelan tanji. Seni itu sekarang sudah langka.Setelah kawin si pengantin laki-laki dan perempuan tidak boleh bersama selama empat puluh hari. Pengantin perempuan selalu dikawal oleh keluarganya.Ada lagi yang kebiasaan yang terlewat jika pihak perempuan akan hajatan si pengantin laki-laki membantu persiapan dipihak perempuan, jika kerjanya bagus ada penilaian bahwa laki-laki itu akan punya tanggung jawab yang tinggi.Sebelum hari H pihak perempuan mengantar kue-kue dan sayuran ke pihak keluarga laki-laki dengan jumlah yang ditentukan sesuai kesepakatan, yang nantinya kue itu dibayar dengan sejumlah uang yang disesuaikan dengan hantaran dengan istilah unjungan.Itulah sekilas kebiasaan yang hilang dan terkikis oleh perkembangan jaman.
Bagaimana dengan sekarang banyak perbedaankah?
Jika tidak mari kita ambil yang baiknya, jika iya kita harus menata adat itu kembali dengan baik.
Mudah-mudahan ada sisi baiknya dari hidup kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jd tahu nih ada adat seperti itu..dan ternyata di tiap daerah beda ya bu haji..