BELAJAR SEPANJANG HAYAT
#Tantangan ke-49
Pusat Belajar Guru
Sampoerna Poudation tak pernah berhenti membantu kegiatan pengembangan guru di Kabupaten Karawang. Pertama tahun 2010 ada kegiatan Lesson Study, saya salah satu guru inti dari kegiatan tersebut. Kegiatan itu mengupayakan peningkatan guru dengan istilah Plan (Perencanaan), Do(Pelaksanaan), See(Refleksi). Kegiatan ini mengacu pada peningkatan guru dalam menghadapi siswa, apakah siswa belajar, bagaimana cara siswa belajar, mengapa siswa tidak belajar. Kedua peningkatan guru melaui master teacher, kegiatan ini masih tetap mengupayakan guru trampil menyiapkan bahan ajar. Dari trampil menulis, membuat PPT, sampai membuat video pembelajaran.
Dalam pembukaan yang disampaikan oleh kepala sekolah SMPN 6 Karawang Barat mengatakan bahwa Sampoerna itu membantu peningkatan mutu guru di Kabupaten Karawang ini sudah banyak kita tinggal maunya untuk belajar. Mereka tidak memberikan bantuan berupa ilmu bukan berupa materi. Tinggal sumberdaya guru apakah ingin ada eningkatan atau hanya jalan di tempat. Sampai-sampai membantu memberikan sarana TLC terbengkalai tidak ada yang mengelola tinggal kemauan para bapak ibu guru guru yang masih punya banyak kesempatan yang melanjutkannya.
Pusat belajar guru yang ada di Kabupaten Karawang sekarang memberdayakan para guru meningkatkan pengembangan keprofesinal diri agar para guru mapu mempersiapkan peserta didik memenagkan persaingan abad 21.
Hasil pelatihan yang telah mereka terima dari pusat belajar guru yang diterima dari para pembimbing handal walau mereka masih muda. Mulai pembelajaran dari pengelolaan kelas sampai pada proses penilaian. Hasil pelatihan selama ini dideseminasikan kembali kepada guru lain yang tidak termasuk guru inti.
Dalam pembelajaran penilaian berbasis android, sebelumnya ketika ada ajakan saya agak kurang menarik karena sebentar lagi menghadapi pensiun, tapi ilmu itu tak mengenal usia, ada peribahasa belajar sepanjang hayat. Itung-itung silaturahmi, hiburan bertemu dengan teman-teman yang hebat-hebat.
Dalam pembelajaran pertama kami diberi sehelai kertas kosong, lalu diberi perintah menggambar bebek, gambar itu ditukar dan diteliti. Bermacam-macam gambar. Apakah menghadap ke kiri atau ke kanan. Dari sebanyak peserta yang bebeknya menghadap ke kanan hanya ada dua orang, dengan berbagai alasan mereka kemukakan. Kesimpulannya bahwa semua gambar bebek selalu menghadap ke kiri. Bolehkah ke kanan? Kebiasaan yang kita hadapi tidak selalu monoton tapi harus ada perubahan.
Yang kedua adakah nilai positif, negatifnya, dan motivasinya dalam pembelajaran berbasis android, memang selalu ada nilai baik buruknya. Apalagi di sekolahku tidak semua mempunyai android. Tapi melakukan penilaian berbasis android itu tak ada salahnya kita bisa dan harus bisa. Ilmu itu tak berat dibawa, tak hilang jika diberikan pada orang lain. Semakin banyak ditularkan semakin terkenal ilmu itu datang dari mana.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap
Kagum sama Bunda yg satu ini, pembelajar sejati, usia tak jadi penghalang. Terus belajar dan berkarya.
Keren