MIMPI YANG TERTUNDA
#tantangan ke-45
MIMPI YANG TERTUNDA
Cerpen
Malam Jum’at ini kami berempat dari tempat yang berbeda telah sepakat bertemu di suatu tempat bis travel. Sejak sore aku tak dapat tidur karena takut ketinggalan. Karena tempat ku jauh dengan travel aku dan suami sepakat berangkat pukul duabelas, padahal travel ke bandara pukul dua malam.
Kami berempat bertemu di tempat travel yang sudah dipesan oleh Bu Titin dari kemarin. Semua naik dengan menduduki bangku yang tidak berjauhan. “Terminal berapa?” sopir bertanya. “Dua!’ kami serentak menjawab. Pas pukul dua bis melaju kencang, semua tak ada yang berbicara, sambil menikmati perjalanan kami tertidur pulas. Tak terasa satu jam kemudian bis sudah sampai di terminal dua sesuai dengan penerbangan yang kami pesan. Karena jam penerbangan masih lama kami menuju mushola bandara yang berada di depan tak jauh dari terminal. Waktu menunjukkan pukul tiga lima belas menit. Masih punya waktu panjang. Kami melakukan sholat malam, sambil rebahan, selonjoran menikmati remangnya malam kota Cengkareng, yang begitu indah dengan hilir mudiknya orang yang tak pernah tidur.
Sampai waktu adzan subuh tiba kami masih berada di mushola yang masih kosong, hanya ada satu dua orang saja yang berada di sana. Mereka hanya numpang sholat saja. Sambil menunggu jam penerbangan kami sarapan di tempat makanan Jepang siap saji. Berfoto, tertawa, ada aja kata-kata yang lucu terlontar dari bibir kami.
“Penerbangan tujuan Singapura akan diberangkatkan pukul 9.15.” Spiker bandara bergema. “Ayo Bu, kita kemon!’ Seru Bu Nova yang termuda. Semua penumpang dengan senag hati bergegas menuju pintu untuk melakukan bording pass. Lorong-lorong kami selusuri dengan riang. Walaupun kami masih menunggu sebentar di ruang tunggu.
Tak lama kemudian kami masuk ke menuju ruang kapal kelas ekonomi kebetulan aku duduk di pinggir kaca jendela pesawat, jadi bisa menikmati luasnya pemandangan di sekitar lapangan. Kami berempat menduduki kursi yang telah dipesan dua bulan yang lalu. walaupun memesan kelas yang ekonomis, tapi harganya agak mahal beda sekitar tigapuluh persen dengan tempat biasa yang dipesan perorangan , karena ingin duduk berdampingan.
“Silakan pasang saitbell, dan bla...bla...” Seorang pramugari cantik memeragakan alat pada penumpang pesawat yang dibantu dengan layar TV.
Tak ada rasa kantuk sedikitpun karena riangnya kami bakal bertemu dengan para penulis hebat di Singapura dengan perjalanan yang berbeda. Walaupun tak saling kenal kami pasti bertemu di bandara yang sama.
“Siap-siap kapal akan segera landing, siapkan barang bawaan agar tak ada yang tertinggal” Pramugari memberi pengumuman. Setelah benar-benar mendarat kami bebergegas menuju pintu. Kami semua kaget di sana banyak para petugas berkerudung seperti plastik menyemprotkan sesuatu seperti air. Kami diperiksa satu persatu. Waktunya hampir empat jam, belum juga kelar, sampai-sampai kami semua merasa lelah.
Selesai pemeriksaan pihak bandara mengumumkan bahwa semua penumpang wisatawan harus kembali ke tempat asal masing-masing. Tidak diperbolehkan masuk Singapura karena di luar sana banyak yang terkena virus corona.
Kami serentak menjerit, “Wow, pulang lagi!!!”
Suami disampingku kaget. Kayaknya mimpi seru nih!
Pagi-pagi suami nanya, mimpi apa semalam sampai menjerit. Kuceritakan pada suami dengan penuh tawa.
“Ya, coba cerna beita ini, mungkin jadi obat kekecewaan mamah, orang lain lebih kecewa. Umroh itu jiarah yang paling didambakan oleh semua umat muslim. Biaya tidak sedikit, menabung bertahun-tahun, sudah syukuran, membeli oleh-oleh buat tetangga, tetangga sudah nganter ke bandara, banyak lagi hal yang membuat mereka lebih kecewa.” Kata suamiku.
“Ah, itu mah hanya mimpi sebagai bunga tidur, lagian kan Singapura-Malaysia sidah pernah, jadi tak mengapa.” Jawabku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mudah-mudahan jadi kenyataan ya, Buu
Semoga nanti jd nyata..jelajah literasi
Semoga nanti jd nyata..jelajah literasi
Ngayal ya, sama dong
Cuma mimpi .Semoga mimpinya jadi kenyataan ya bu
Cuma mimpi .Semoga mimpinya jadi kenyataan ya bu