Hj. Yuningsih Lestari

Hj. Yuningsih Lestari dilahirkan di Karawang tahun 1962, pada bulan Maret 1984 diangkat sebagai guru Bahasa Indonesia di SMPN 1 Tempuran Kabupaten Karaw...

Selengkapnya
Navigasi Web
NIKMATNYA SABAR

NIKMATNYA SABAR

#Tantangan ke-46

#Fiksi

NIKMATNYA SABAR

Rini  adalah seorang anak yatim yang tinggal bersama ibu dan adiknya. Rini sekarang sudah lulus SMP, dengan peringkat terbaik di sekolahnya. Namun, ia tidak dapat melanjutkan sekolahnya  karena ibunya tidak mampu untuk membiayainya. Rini bekerja di tetangganya yang rumahnya cukup besar di desa itu, untuk membantu meringankan beban ibunya dan membiayai adik laki-lakinya yang masih sekolah.Hal ini Rini  lakukan, karena tak ada lagi pekerjaan yang sesuai dengan ijasah yang ia miliki.

Suatu hari Rini pergi untuk bekerja dengan berjalan kaki, jarak dari rumah ke tempat kerja kira-kira satu kilo meter, ketika di perjalanan ia melihat seorang nenek-nenek yang terjatuh sehingga terperosok ke dalam sebuah sumur tua yang sudah tidak terpakai, ketika ia mau membuang sampah di belakang rumahnya., nenek-nenek itu berteriak meminta tolong. Lalu Rini bergegas menolongnya. Rini langsung menarik nenek  itu ke atas. Nenek-nenek itu  sangat gembira, dan mengucapkan terima kasih. Nenek  itu memberondong pertanyaan “Siapa nama kamu Nak?” “Rini Nek!” jawab Rini. “Kenapa kamu ada di sini. Bukankah jam segini saatnya jam sekolah? Apa kamu tidak sekolah?”  “Tidak Nek, ibuku tidak sanggup lagi membiayaiku dan ayahku sudah lama meninggal”  “Kasian sekali.” Kata nenek. Tak lama kemudian nenek masuk ke rumahnya lalu membawa segenggam padi yang dimasukkan ke dalam kantong plastik. Nenek berkata “Nak ini padi tanam di belakang rumahmu” Padi ini dapat menghasilkan beberapa karung tiap kamu memanennya, dan kamu dan ibumu akan kaya dengan penghasilan padi ini, tapi jangan lupa kalau sudah kaya jangan lupa beri tetanggamu yang kurang mampu, dan jangan lupa sholat lima waktu.” Setelah nenek memberikan sekantong biji padi kepada Rini tiba-tiba nenek menghilang entah ke mana, Rini pun terkaget-kaget.

Dengan perasaan yang takut Rini  pulang kembali sambil berlari menuju rumahnya. Setelah  sampai di rumahnya Rini menceritakan semua yang terjadi kepada ibunya, kemudian Ibunya menyuruh untuk menanam padi di belakang rumahnya, setelah beberapa minggu padi tumbuh subur,  padi yang telah ditanamnya menguning keemasan, dan mereka bertiga terus memanennya. Ternyata hasilnyapun melimpah, begitu seterusnya. Rini dan ibunya tidak lupa menjalankan pesan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh nenek-nenek itu.

Rini dan keluarganya semakin kaya, rumahnya besar bagus, harta banyak dan dapat melanjutkan lagi sekolah ke kota dan dapat membiayai adiknya sampai ke perguruan tinggi.

Para tetangganya banyak bertanya tentang keberhasilan keluarga Rini,  lalu ibunya menceritakan peristiwa yang dialami oleh anaknya. Dan tetangganyapun kebagian rezeki yang di dapat oleh keluarga Rini. Lalu semua tetangganya diberi bibit padi untuk di tanam di lahan yang mereka punya. Tetangganyapun bahagia dan semua meniru apa yang diceritakan ibunya Rini.

Alhamdulillah semua warga menerimanya. Meski sudah menjadi orang kaya Rini dan keluarganya tidaklah menjadi orang yang sombong, Rini dan keluarga sangat baik dan dermawan menolong siapa saja yang meminta bantuannya. Rini pun hidup dengan bahagia. Dan mayarakat di desa itu hidup rukun dan sejahtera.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mau dong jadi Rini yg tetap rendah hati

29 Feb
Balas



search

New Post