#Tantangangurusiana ke-18

Bagi masyarakat Jawa Barat khususnya kabupaten di sebelah utara pasti mengenal seni gotong singa atau bisa disebut odong-odong. Kesenian tersebut berasal dari Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang. Kesenian ini tidak hanya terkenal di daerah asalnya tapi merambah ke Kabupaten Karawang khususnya di Kecamatan Cilamaya dan Tempuran, daerah pesisir utara Karawang. Di daerah kami kebanyakan menyebutnya odong-odong. Seni ini menggunakan alat yang digotong berempat berupa binatang singa, burung, kupu-kupu bahkan ditambah dengan pengiring boneka lucu, manusia tinggi dengan egrang, atau manusia berkedok yang terkenal kedok menyon. Seni ini diiringi musik dangdut atau gamelan jaipong, bergantung situasi atau yang minta lagu. Jika musim panen tiba pasti banyak yang hajatan baik yang kawinan atau yang sunatan. Beruntung bila banyak yang sunatan satu orang yang sunat pasti pendamping sunatnya banyak, para tetangga ikut nimbrung naek odong-odong. Jika satu set menyewa hanya empat singa, yang lain bisa sewa masing-masing, satu orang yang hajat bisa sampai tiga puluh, kalau yang punya hajat orang berada. Ada kerugian besar jika gotongan banyak suguhannya bisa menghabiskan nasi berbakul-bakul, dapat kita bayangkan. Setelah selesai keliling kampung mereka bermain atraksi yang dinamakan debus. Bermain atraksi sehingga banyak penonton terpukau menyaksikan, itulah kelebihan odong-odong, ini salah satu hiburan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di daerah kami karena bisa disaksikan sekampung, ada satu hal yang mersahkan bisa menutup jalan raya bila arak-arakan. Tapi untuk masyakat kelas menengah ke bawah inilah hiburan yang ditunggu-tunggu, pemain yang bagus bisa dijadikan idola mbak artis terkenal.