#TantanganGurusiana

#Ke-30

Tak menyesal ikut menulis tantangan di Gurusiana? Jangan bertanya soal tantangan dan penyesalan buktinya semua banyak yang mampu menghadapi semua itu karena memang semua pandai dan rajin menulis. Karena semua sudah terbiasa menulis dan membaca di media sosial baik berupa FB, WA, Instagram, atau yang lainnya yang berhubungan dengan tulis menulis.

Dimulai dari titik nol ya? Itu terdengar bila kita mengisi premium. Hal itu yang menjadi pikiranku bila mengikuti tantangan ini jika bolong sehari, harus diawali dari angka satu. Wah, ini tantangan kataku dalam hati, mengapa tidak diikuti? Toh tak rugi kalupun harus dimulai dari wal lagi, karena bukan utang uang atau budi yang harus dibayar, tapi utang janji pada diri sendiri. Dan setiap aku mengeluarkan atau mengirim tulisan selalu diikuti dengan kata ini bukan tantangan tapi belajar pembiasaan menulis mengungkapkan insfirasi yang ada pada diri kita.

Menulis itu mengungkapkan ide yang terdapat dalam diri kita yang bisa diambil dari pengalaman, pengamatan, pendapat, atau imajinasi kita. Maka pertama kali menulis bertema dari pengalaman penulis berupa opini “ Dengan membaca dan menulis kita dapat mengenal dunia luar.’ Isi dari tulisan ini adalah tidak menutup kemungkinan kita dapat menimba ilmu dengan adanya medsos, tapi harus dapat menyaring isinya yang kita kenal dengan melek informasi.

Tantangan hari kedua berupa cerita pendek yang asal idenya dari pengalaman. Ketiga menulis tentang pengalaman bermedsos bisa menghasilkan suatu karya diantaranya Media Guru/Gurusiana, Haiku, Dunia Aksara, yang di dalamnya menghasilkan puisi. Ketiga membuat tantangan berisi pengalaman parenting dalam mengajar di kelas menulis puisi rangsang alam atau cara menggunakan alat peraga sederhana.

Tantangan selanjutnya ada juga yang berupa imajinasi berupa cerita pendek yang ditulis dalam tiga kali pertemuan, banyak lagi yang lainnya yang semuanya dicatat dalam sekelumit pengalaman penulis yang mungkin dapat berguna sebagai pengetahuan atau sebagai tambahan ilmu saja, agar wawasan kita lebih banyak, tak ada ruginya bila kita banyak wawasan ilmu dan pengalaman yang didapat dari opini, cerita, parenting, dan lainnya.

Demikianlah dengan menembus tantangan hari ke-30, mengasah wawasan dan pikiran lebih tajam setajam silet!

Masihkah akan berlanjut?