Setiap pagi aku selalu nangkring di jembatan depan rumahku, di sana ada kursi kayu bercat merah dengan motif tali hijau meliuk-liuk yang kalau kamu perhatikan dari jauh mirip ular sanca. Hampir setiap orang yang melintas selalu bertanya apa yang ku lakukan di sini. Kemudian aku pasti menjawab sambil tersenyum malu " Lagi nungguin BTS Bude, hehe." Yap, memang itu yang ku lakukan menunggu BTS lewat.

Menunggu BTS lewat adalah hal yang sangat ku sukai. Selain karena aku memang suka, aku juga bisa sekalian nebeng wifi gratis dari rumah Bu Lurah yang kebetulan aku tau passwordnya. Kan lumayan bisa menghemat kuota ketengan yang aku beli dari hasil merengek sama emak.

Rutinitas ku menunggu BTS ini sudah ku lakukan sejak aku kelas 6 SD, info saja ya sekarang aku sudah kelas 3 SMP, jadi sudah hampir empat tahun. Nah, itu dia yang ku tunggu datang. Aku bergegas berdiri dan berteriak " Bulekkk, tape singkongnya lima bungkus yaaa!" Apa? Tape singkong? Loh memangnya kalian fikir aku nunggu BTS yang Boy Band Korea itu? Ya pasti bukan lah. Jadi BTS itu julukan dari warga desa ku untuk Bulek Marni yang jualan tape singkong. BTS bukan Bang Tan Boys tapi Bulek Tape Singkong, hehehe.