Rangkaian kata itu mungkin terdengar basi karena memang penuh dengan basa-basi. Terkadang orang mengucapkannya setengah terpaksa karena sebenarnya sangat enggan menyapa. Namun setelah dipikir-pikir jika dia langsung masuk ke pokok masalah, terkesan tidak sopan.

Seorang penipu yang membobol akun seseorang akan mengucapkan, "Hai, Apa kabar?"pada korbannya agar terkesan akrab atau peduli padahal dia sedang mempelajari situasi dari cara calon korban menanggapi sapaannya. Jika calon korban menyambut ramah, tipu daya dilanjutkan.

Ah! Itu kan salam sapa versi penipu alias orang jahat. Eit, nanti dulu! Meski tidak boleh meniru tabiat tidak baik itu, kita perlu waspada jika menemukan sapaan serupa di atas. Sangat aneh jika teman kita yang sudah bertahun-tahun tidak terdengar kabarnya tiba-tiba berkirim pesan, "Hai, Apa kabar?". Tanpa memberikan konfirmasi bahwa dia adalah si A.

Terlepas dari itu, saya yang telah lama meninggalkan kampung Gurusiana ini datang kembali membawa rindu. Saya yang berjalan jauh hingga sembilan ratus sekian hari bersama pak Alee, pak Ahmad Syaihu dan beberapa kawan ketika itu akhirnya terjatuh. Jauh berjalan tanpa bekal ternyata melelahkan.

Setelah beristirahat selama empat bulan, rasanya energi sudah pulih kembali. Dengan penuh kerinduan, saya menyapa sahabat Gurusiana, "Apa kabarmu hari ini?"