Dibawa Lari Genderuwo
Hari ke-763
#TantanganGurusiana
Selasa, 15 Februari 2022
Hari ini sahabatku, Lioda menikah dengan Arif. Karena jarak tempat resepsi dengan rumahku lumayan jauh, kuperlu berangkat lebih pagi agar tidak ketinggalan prosesi ijab qabul. Setelah pamit pada ibu, kumenunggu bis di depan rumah.
Satu jam berlalu tanpa satu bis pun lewat. Apakah karena hari ini akhir pekan? Kakiku mulai pegal. Kubergerak ke warung kopi yang masih belum buka. Baru saja kuhenyakkan badanku, sebuah minibus berhenti. Ternyata Ariel, teman SMAku. Dia juga punya tujuan sama, ke rumah Lioda. Kami berangkat bareng.
Di perjalanan, perutku mulas. Ariel segera mencari rumah makan terdekat di daerah yang terkenal angker itu. Di daerah itu sangat jarang dijumpai rumah penduduk apalagi rumah makan. Di kiri kanan jalan terdapat hutan dengan pohon-pohon besar. Setelah bergerak sekitar lima belas kilometer, kami menemukan rumah makan. Ramai sekali pengunjungnya. Aku segera turun ke toilet tetapi harus menunggu 30 menit baru kebagian. Ketika keluar dari toilet, mobil Ariel sudah tidak ada. Aku terpaksa naik bis yang parkir di rumah makan itu dengan perasaan campur aduk. Sesampai di rumah Lioda, kulihat mobil Ariel parkir dengan manis. Muncul rasa kesalku. Ketika tasku siap-siap melayang ke kepala belakangnya, Ariel menoleh. Matanya basah. Ternyata dia menangisiku. Dia menyangka aku hilang dibawa genderuwo. Asem kamu, Riel.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Nyata nih, Bu?
Nyata nih, Bu?
Nyata nih, Bu?
Nyata nih, Bu?
Nyata nih, Bu?
Nyata nih, Bu?
Nyata nih, Bu?
Tidak, Bu. Hanya cerita.
Wow, jadi mikir yang anek-aneh ini. Hehe, smeoga sehat selalu Bunda
Salam sehat selalu, Bu
Waduh... takut.... ternyata.... hehe... salam literasi bun
Salam literasi, Bunda.
Keren pentigrafnya, ternyata ditinggal Arel temannya, salam sukses sellu bu cantik
Keren pentigrafnya, ternyata ditinggal Arel temannya, salam sukses sellu bu cantik
Waduh jelas kesalnya bukan main ya, Bu. Menguji kesabaran. Salam sukses selalu!
Pentigraf yang keren, ijin follow dan mintol follow backnya yaa Bun. Saya teman dari majalah literasi 8. Semoga selalu sehat dan sukses bersama keluarga tercinta.
Siap, Bun.Salam sehat selalu.