#TantanganGurusiana hari ke-803

Ahad, 27 Maret 2022

‘Biaya hidup itu murah. Yang mahal adalah gaya hidup’.

Jika direnungkan, kutipan itu sangat benar. Banyak orang ‘kecil’ yang hidup seadanya. Saking seadanya, orang yang melihat merasa prihatin tetapi mereka yang menjalani biasa saja. Mereka hidup bahagia. Semua anggota keluarga menjalin chemistry satu sama lain.

Di tempat lain, banyak orang hidup berpindah-pindah mengelak dari debt collector karena utang tidak terbayar. Mereka berutang bukan untuk menyambung hidup tetapi untuk memenuhi gaya hidup yang diluar kemampuan, seperti; membeli barang-barang bermerek, mobil mewah, terlalu sering pergi jalan-jalan, atau mengikuti standar hidup sosialita di sebuah komunitas.

Sebuah kejadian mengejutkan dialami seorang wanita yang baru saja membina bahtera rumah tangga.

(radarkudus.jawapos.com, 23/03/22) Seorang perawat cantik berstatus ASN yang sehari-hari bertugas di Puskesmas desa Mlatinorowito, Kecamatan Kota Kudus ditemukan gantung diri di kamarnya oleh sang ayah pada 23/03/22 pukul 10.15 WIB. Warga Kelurahan Mlatinorowito langsung geger karena diketahui sang perawat masih pengantin baru.

Setelah ditelusuri kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan dia nekat mengakhiri hidupnya, terkuak fakta sang perawat berinial MRO(26) stres terlilit hutang pesta yang belum kunjung bisa dibayar. Sehari sebelum kejadian dia pulang ke rumah orang tua seorang diri. Wanita yang biasanya ceria ini nampak murung dan sering melamun.

Hal ini sangat disayangkan oleh banyak orang. Pengantin baru seharusnya hidup bahagia tetapi ini malah sebaliknya.

Hikmah yang dapat dipetik dari beberapa kejadian di atas sebaiknya hidup sesuai kemampuan. Jangan berharap mampu memeluk gunung sedangkan tangan tak sampai. Syahwat dunia hanya akan mencelakakan diri sendiri.

Semoga bermanfaat