Kisah Penjual Cendol
Alhamdulillah, hari ini cerah. Semoga saja cerahnya hingga sore. Jika hari cerah dan terik, orang-orang akan mencari minuman dingin. Hmm semoga hingga cendolku bisa laris manis.
Sudah sepekan ini cuaca kurang mendukung, pagi panas siang hujan hingga sore. Cendolku hanya laku tiga porsi. Kadang laku satu porsi saja. Meski sedih, aku bersyukur masih diberi rezeki.
Sambil merenung, Aku tetap melanjutkan beberes perlengkapan yang akan digunakan. Oke, semua sudah siap dibawa. Anak sulungku sudah lebih dulu ke alun-alun menyiapkan lapak. Selama Ramadan, si sulung yang insyaAllah tahun ini masuk SMP alhamdulillah mau turun tangan tanpa diminta. Melihatku sibuk mempersiapkan jualan, dia selalu berinisiatif membantu.
Ternyata harapanku terkabul. Cuaca cerah dan terik. Beberapa pembeli sudah mampir ke lapakku. Hingga Ashar, cendolku sudah laku 20 porsi diborong sekelompok anak sekolah yang akan bukber alias buka bersama. Andai saja ada berbuka bareng tiap hari, tentu cendolku akan laris manis, gumamku.
Belum lama aku terkagum-kagum dengan rezeki yang kudapat hari ini, di seberang jalan nampak sekelompok remaja membawa beberapa dus. Aku tidak tahu mereka mau ngapain. Mereka mengambil posisi persis di depan lapakku. Satu persatu dus dibuka dan mereka berdiri di pinggir jalan sambil menunggu pengendara atau orang lewat.
Ternyata mereka kelompok mahasiswa yang berbaji takjil. Melihat pembagian itu, orang-orang segera mendekati mereka, termasuk mereka yang akan membeli cendolku.
Sore tadi merupakan momen paling baper selama aku berjualan cendol. Kenapa? Karena aku bersaing bukan dengan sesama pedagang tetapi dengan sekelompok mahasiswa yang berbagi takjil. orang-orang tidak mau membeli cendolku karena ada yang gratis dengan higienitas yang tidak diragukan.
Mengapa mereka lebih memilih berbagi cendol di dekat penjual cendol? Mengapa tidak di tempat yang lain? Hmm.. aku terlalu baper kah?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasannya keren
Terima kasih, Bu