Yunita Kirnawati

Guru SMA Negeri 1 Tanjungpinang Kepulauan Riau...

Selengkapnya
Navigasi Web

Lindungi Anak-anakmu, Bu

Hari ke-757

#TantanganGurusiana

Rabu, 09 Februari 2022

Maraknya kasus anak hilang dan akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, sungguh meresahkan orang tua terutama para ibu. Makin hari kasus serupa makin banyak. Mirisnya sebelum hilang, anak bersama orang tuanya di rumah, pamit keluar sebentar, dan tiba-tiba hilang kontak.

Beberapa hari yang lalu, medsos dihebohkan oleh berita seorang siswi SMA di kabupaten Siak yang tiba-tiba menghilang setelah pamit kepada orang tuanya membeli kuota internet. Berhari-hari keluarganya mencari. Pada Ahad, 6 Februari 2022 sang anak ditemukan di kebun sawit dalam keadaan tidak bernyawa dan mulut terikat dikubur dengan kedalaman kira-kira 40 cm. Berkat kinerja aparat kepolisian yang sigap, pelaku berhasil dibekuk.

Dari tribunnews.com (08/02/2022) pelaku SAS(16), seorang remaja putus sekolah mengaku pada polisi dia dan korban pernah berpacaran. Pada hari yang naas itu korban meminjam uang sebanyak 500 ribu rupiah untuk menggganti uang kawannya. SAS mengajak korban ke kebun sawit dengan alasan ibunya yang pegang uang dan dia sedang di kebun. Tanpa curiga korban mengikuti. Dari belakang korban dicekik. Setelah tidak bergerak korban direbahkan dan mulutnya diikat. Korban dirudapaksa. Setelah itu nadinya dipotong. Mayatnya dikubur di kebun sawit tersebut. Sungguh keji!

Masih banyak kasus di luar sana yang membuat kita geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, kadang pelaku kejahatannya bukan orang asing. Seperti kasus yang terjadi di Padang, Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Meski ini bukan kasus pembunuhan tetapi sangat mengkhawatirkan. Dua bocah perempuan dirudakpaksa oleh kakek, tiga abang kandung, paman, dan tetangga. Kasus lain seorang ayah menyetubuhi dua anak kandungnya bertahun-tahun hingga melahirkan dua anak. Sungguh memprihatinkan! Orang yang seharusnya menjadi pelindung dan menjadi tempat mengadu bagi anak malah 'memakan' anak itu. Lantas kepada siapa mereka bersandar?

Anak adalah buah hati pelipur lara. Hadirnya merupakan anugerah sekaligus amanah yang harus diemban sebaik mungkin. Jika ayah, abang, paman, kakek, dan saudara lain tidak bisa melindungi mereka, engkaulah satu-satunya harapan, Bu. Jaga anak-anakmu, lindungi mereka, jauhkan mereka dari tangan-tangan kotor.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post