Yunita Kirnawati

Guru SMA Negeri 1 Tanjungpinang Kepulauan Riau...

Selengkapnya
Navigasi Web

Melawan Takdir

Sebelum ruh ditiupkan ke raga, takdir setiap insan sudah ditentukan; takdir tentang siapa jodoh dan kapan dipertemukan dengan jodoh, takdir tentang rezeki, dan takdir kapan dijemput maut. Takdir tidak bisa ditawar atau ditolak, apalagi dilawan.

Adalah sebuah dosa besar bagi insan yang melawan takdir meski kejadian ini banyak dilakukan oleh insan yang kufur nikmat.

Baru-baru ini seorang ibu muda menentang sang pencipta dengan cara menjadi malaikat maut bagi ketiga buah hatinya. Qadarullah, hanya satu yang bertemu malaikat maut, sedangkan dua lainnya bisa diselamatkan.

Melawan takdir bermakna tidak memiliki rasa syukur atas apa yang dianugerahkan sang pencipta. Banyak orang sulit mendapat keturunan, sementara seorang ibu tega mengakhiri hidup buah hatinya dengan dalih tidak ingin melihat anaknya menderita seperti yang dialaminya. Agar tidak menderita, sang anak lebih baik mati. Begitulah ungkapan sang ibu.

Tiada insan yang luput dari dosa, baik dosa kecil maupun besar, baik dosa yang dilakukan dengan sengaja atau khilaf. Dosa sebesar gunung itu belum lah tentu dapat ampunan dengan serta merta. Kok malah berbuat dosa lagi dengan sengaja membunuh?

Para pakar kejiwaan tentu punya penilaian sendiri terhadap kejiwaan sang ibu. Itu hak dia untuk menilai. Namun, sebagai seorang muslim, tiada muslim yang berhak melawan takdir dengan berbuat sesuka hatinya tanpa berpedoman pada alqur'an dan hadist. Membunuh adalah dosa besar apapun alasannya.

Satu tindakan lagi yang melawan takdir adalah menolak datangnya hujan. Kun fa ya kun. Jika DIA berkehendak, pasti terjadi. Pawang kaliber internasional sekali pun tidak ada gunanya jika Allah berkehendak lain.

Perbanyaklah bersyukur, jangan pernah ngadi-ngadi dan berbuat sesuka hati. Dunia ini hanya persinggahan. Semua makhluk hanya numpang. Kelak semua makhluk akan pulang ke rumah abadinya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post