Misteri Erangan Kucing di Tengah Malam
Hari ke-778
#TantanganGurusiana
Rabu, 02 Maret 2022
Huft! Kupandangi jam dinding yang terdengar berisik, pukul 02.02 dini hari. Tumben mata ini tidak mau diajak kompromi. Biasanya pukul delapan sudah terasa berat. Malam ini sepertinya mataku ingin menemani Amat yang kena giliran ronda.
Kuambil gitar dan sarung yang kuselempangkan di bahu. Tujuanku tidak lain ke pos ronda. Amat pasti senang kutemani karena dia rada-rada penakut. Sambil menunggu kantukku datang sekaligus menghibur sahabatku Amat, kumainkan beberapa lagu.
Baru selesai dua tembang kumainkan, tiba-tiba di pucuk bambu kuning terdengar erangan kucing. Aku dan Amat saling berpandangan. Kuhentikan sejenak petikan gitarku. Kulirik jam tanganku, pukul setengah tiga dini hari. Lamat-lamat kupertajam pendengaranku, masih sama. Suara kucing mengerang. Amat nekat mengarahkan senter ke pucuk bambu itu. Nampak sepasang mata merah menyala menatap tajam ke arah kami berdua tetapi tidak ada kucing di sana. Aku bergidik ngeri. Tanpa babibu, aku dan Amat berlari sekencang-kencangnya ke rumahku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Auu...takut Buu