Menikmati proses penyembuhan enaknya sambil membaca novel. Setelah mengambil posisi wuenak dan nyaman, saya buka aplikasi kumpulan novel. Sebuah drama keluarga menarik perhatian saya.

Awalnya saya tidak memperhatikan berapa bab atau berapa tebal novel digital tersebut. Saya hanya membaca dan membaca. Ceritanya bagus. Biasalah dalam sebuah drama kadang disertai dengan bumbu intrik. Makin dibaca makin seru. Saya makin masuk ke dalam cerita itu. Saya mulai membaca pukul satu siang kemarin. Dalam perkiraan saya, paling-paling sore kisahnya kelar.

Ternyata dugaan saya salah. Konflik dalam cerita tersebut makin pelik. Setiap pergantian bab, berapa nama muncul menjadi pusat penokohan. Waduh, ingin dihentikan membaca lagi seru. Mau dilanjutkan sepertinya masih jauh perjalanan dari kata selesai.

Hmmm. Saya benar-benar terperosok makin dalam. Hingga saat ini, novel ini belum selesai juga dibaca.

Saya penasaran, ingin tahu sebenarnya novel ini ada berapa bab. Mata saya terbelalak melihat jumlah babnya sebanyak 635 dan saya masih berada di bab 278. What!?

Meski tiba-tiba mata saya kabur melihat jumlah babnya (barangkali merasa lelah sendiri heheeh), saya tetap melanjutkan perjalanan membaca kisah drama keluarga ini hingga selesai. Namun, sambil membaca saya membatin baru kali ini dikerjain oleh novel. Heheh