Yunita Kwartarani M.Pd

Saya adalah guru biasa yang menyukai dunia tulis menulis. Bagi saya menulis adalah menghidupkan hati. Menulis mampu meninggalkan kenangan untuk anak saya maupun...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jejak Kata dari Saya
Jejak Kata dari Saya

Jejak Kata dari Saya

Pembahasan Finalisasi Naskah Pembuatan Video Penilaian dan Pembelajaran

Siswa SD Kelas Tinggi

30 September-03 Oktober 2020

Hotel Onih, Bogor

Kembali mendapatkan undangan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terkait pembahasan dan finalisasi naskah video. Dua pekan sebelumnya saya mendapatkan undangan penulisan naskahnya. Kali ini finalisasi naskah (breakdown naskah).

Acara di buka oleh Bapak Dr. Ir. Eko Warisdiono, MM,selaku koordinator fungsi penilaian di Kemendikbud, beliau mengingatkan bahwa Video yang akan diproduksi akan digunakan dan dilihat oleh pelajar se-Indonesia, sehingga buatlah semenarik mungkin. Dilanjutkan dengan Bapak Abdul Majid S.Pd dari Pusdatin yang mengkaji Naskah Video Penilaian dan Pembelajaran. Acara pembukaan dipandu oleh Ibu Nastiyawati S.Pd.

Nah, yang menjadi acara ini agak ngeri-ngeri asoy adalah saat semua penulis naskah harus mempresentasikan naskahnya. Saya seperti sedang menghadapi sidang tesis, bahkan lebih berat dari itu. You know why? Jika sidang skripsi, tesis ditanya oleh dosen penguji saja, tetapi dalam presentasi ini, saya ditanya bukan saja oleh pengkaji materi dan pengkaji media, tetapi oleh semua peserta yang hadir. Saya harus bisa mempertahankan naskah saya tetapi tetap menerima masukan untuk perbaikan naskahnya. Saya maju pertama. Agar suasana tidak kaku, dan jantung saya tidak turun ke kaki, saya bawakan presentasi dengan “gaya saya” yang cetar membahenol wkwkwk. Ada beberapa masukan untuk kedua naskah saya. Ini kegiatan yang luar biasa, dimana semua penguji naskah saya, bukan melulu mengkritik atau memberikan masukan, tetapi juga memberkan jalan keluar dari masukan yang diberikan.

Satu persatu peserta kegiatan memaparkan naskahnya lalu berkewajiban melakukan perbaikan naskah. Bapak Sofyan Alwi, mengingatkan bahwa, konten materinya jangan sampai tak berujung dengan penilaian. Masukan beliau yang sangat detail, membantu kami melihat naskah dengan jeli. Jika ada kata “bungkus” dari semua peserta, maka jantung peserta yang memaparkan naskahnya, akan kembali ke posisi semula.

Saya berada di kelompok kelas 4. Pengkaji materinya adalah Bapak Rusto Wibowo M.Pd selaku pengawas SD JakSel satu dan pengkaji Media adalah Ibu Tuti Alawiyah M.Si dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud. Kedua orang inilah yang membimbing kami dalam pembuatan naskah sampai final. Jika mereka tak ada, hati saya langsung nlengso, apalah saya ini diantara tumpukan remah-remah rangginang. Pak Rusto secara detai membaca materi dari naskah yang kami buat, dengan gaya ke-bapak-annya (pasti ya g mungkin gaya ke-ibu-an) mengarahkan kami jika ada jalan cerita yang tak sesuai dengan materi. Beliau tak pernah menyalahkan tetapi membimbing dan mengarahkan. Dua jempol untuk Pak Rusto. Bu Tuti adalah pengkaji media yang luar biasa, Semua naskah bisa dibuat simple oleh beliau, sehingga kami tak perlu muter-muter di kata-kata yang nggak penting. Dua jempol juga untuk beliau dengan pengarahannya. Di kelompok kelas empat, saya bersama guru-guru yang hebat yaitu dengan Ibu Rizka dari SD Kartika X-4 Jakarta Selatan, Bapak Rifki dari SDN Kaumsari Bogor, dan Ibu Samini dari SDN Jatinegara 08 Jakarta timur. Ibu Samini adalah teman sekamar saya selama dua kali kegiatan ini. Ibu Samini adalah guru yang luar biasa. Di usianya yang tidak muda lagi (ups) tetapi semangat untuk mencari ilmu sangat luar biasa. Segala macam pelatihan online beliau ikut, untuk mengisi kekosongan, tak salah jika beliau terpilih mengikuti kegiatan ini. Bu Rizka adalah guru yang smart, juga Pak Rifki guru muda yang sangat santun. Tim kelas empat adalah tim yang paling heboh. Tim yang paling ceria.

Tim dari media dan produksi, Bu Tuti, Mbak Ari, kaka Yubi, Mas Indro, Kak Eldio adalah orang-orang yang mengarahkan peserta untuk membuat video yang masuk akal. Sekali lagi ditekankan bahwa video ini kelak akan disaksikan pelajar SD se-Indonesia. Masukan-masukan yang tajam, mengajak kami untutk membuat naskah sebaik mungkin.

Selain kelompok guru kelas empat, ada juga kelompok guru kelas lima, kelas enam dan kelompok khusus yang membahas sosialisasi dan modul, digawangi oleh Pak Fajri, Ibu Ijah, Ibu Nasty dan Kak Eldio. Mereka juga guru-guru, pengawas dan orang ahli yang warrr biasa.Tak ada yang saling menggurui walau semuanya guru. Semua saling membantu. Tiap kelompok ada guru, kepala sekolah, panitia dari Direktorat SD, Pengkaji Media, dan pengawas, tetapi saat bekerja, kita semua cair, tak melihat kepangkatan, menyatu bagaikan cendol dawet.

Tak kenal maka tak sayang, di awal saya tak mengenal teman-teman peserta lainnya. Setelah kami saling kenal, akhirnya saya bersama tiga teman lainnya ( Bu Samini, Bu Rizka, dan Bu Purwani) membentuk kelompok ambyar, huahahah... Kami selalu membuat pecah suasana. Sikap saya yang menggemaskan, membuat kelompok ambyar ini selalu ceria walaupun tugas-tugas selalu dateline. Di waktu senggang, kami sibuk berfoto dengan kamera tanpa pori, jadilah wajah kami seperti anak tujuh belasan. Walau pada kenyataannya usia kami masih balita.

Bersama teman-teman yang cerdas, waktu empat hari adalah waktu yang singkat. Kami terus menerus dilimpahkan ilmu yang luar biasa. Beruntung saya berada diantara teman-teman ini. Bekal pelatihan menulis dari Media Guru Indonesia, sangat membantu saya dalam menulis naskah. Jika tak mengikuti pelatihan menulis buku, mungkin saya tak masuk dalam kegiatan ini.

Ok guys, sekarang saya kembali ke kelompok ambyar.Kami melakukan apapun bersama-sama, yang paling seru saat waktu makan. Banyak hal menarik yang kami bicarakan. Bersama Ibu Nur Azizah dan Bu Mey kami sering bertukar pikiran di meja makan, dan pastinya semua pembicaraan itu berakhir dengan guyonan, karena jika hati bahagia akan meningkatkan imun, kata pak dokter.Ketika bu Azizah dan Bu Mey bergabung, maka kelompok kami berubah menjadi enam bidadari jatuh dari atap.

Acara penutupan dimeriahkan oleh artis dari kota Bekasi yaitu, Ibu Nur Azizah. Kami semua sangat terhibur, tetapi ratusan penonton yang tak dapat tiket di luar ruangan, tampak sangat kecewa. Sementara Layar raksasapun tak ada di luar ruangan. Ohhhhh sangat menyedihkan.....wkwkwk

Satu langkah lagi yang akan kami jalani. Review video adalah step terakhir .Semoga semua peserta diberikan kesehatan, agar kami bisa berkumpul lagi, aamiin. Terima kasih kepada semua panitia dari Kemendiknas, Ibu Nasty, Pak Juni, Pak Misiyanto, dan yang lainnya yang tak bisa saya sebutkan satu persatu karena saya tidak sedang mengabsen siswa di kelas. Untuk kelompok ambyar, jangan sedih ya dengan perpisahan sesaat ini, jika kalian rindu kepada saya, tataplah wajah Raisa, karena banyak kemiripan antara saya dan Raisa.

Ok gaesss salam sehat selalu dan jangan lupa menulis. Dengan tulisan, ada kenangan yang bisa disampaikan dan menurut saya, menulis itu keren.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

KereeenMasyaAllah senangnya dapat ilmu baru Tularkan bu Yuni ilmunya ke kami ...

06 Oct
Balas

Mantab bu ulasan kegiatannya..sukses terus..semoga lancar dan tetap semangat

05 Oct
Balas

makasih pak....

05 Oct

fotonya cantik-cantik bund, beern seperti masih 17 an semua hihihi

05 Oct
Balas

wahahhaah aslinya juga cantik bu

05 Oct



search

New Post