Virus Korona membuat proses belajar mengajar berubah keadaan dalam pembelajaran terhadap siswa siswi. Sebelum virus ini ada proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka di lingkungan sekolah. Sejak bulan maret virus menyebar sampai ke indonesia bahkan khususnya di Kab.berau merubah pembelajaran dengan daring ( dalam jaringan ) yang membuat pendidik ( guru ) serta murid yang semua serta asing dalam kegiatan proses belajar mengajar.

Dulu siswa di larang membawa hp/gedget ke sekolahan tetapi di masa pandemi siswa malah dianjurkan untuk menggunakan hp sebagai sarana untuk belajar online atau di rumah. Dahulu siswa kalau tidak ke sekolah guru mengirim surat ke orang tua ingin mengetahui kenapa siswa tersebut tidak ke sekolah?. Di masa pandemi ini malah keadaan menjadi terbalik, apabila siswa ke sekolah di larang, ini lah yang membuat dunia pendidikan mengalami sedikit terguncang namun di balik itu, ada sisi postif dan negatifnya terhadap guru, siswa dan orang tua yaitu :

1.    Guru mendapatkan pengalaman dalam menggunakan applikasi pembelajaran online

2.    Siswa dapat menggunakan media elektronik dalam pembelajaran online

3.    Orang tua bisa bereperan sebagai guru di rumah.

Harapan saya sebagai salah satu tenaga kependidikan semoga proses daring ini tidak menyurutkan semangat belajar mengajar siswa siswi walaupun dengan berbagai macam rintangan ( halangan ) seperti: signal yang tidak merata, khususnya di daerah pedalaman yang belum ada signal selain itu tidak semua juga siswa mempunyai hp yang memadai. Sehingga  Guru dengan keahlian yang di punyai mampu memodif proses belajar mengajar yang dapat menghambat penularan covid 19 di sekolahan dengan menganjurkan jaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Dengan mematuhi protokol kesehatan yang di anjurkan pemerintah maka kita semua dapat mengurangi penyebaran virus korona. Guru sebagai garda terdepan di sekolah dalam menjaga keselamatan anak murid dari penyebaran virus korona yang mengerikan di seluruh permukaan bumi tercinta ini.