ASYIKNYA NGOBROL TENTANG SEJARAH
Pagi ini ada kunjungan ke perpustakaan bagi siswa-siswa kelas X yang memilih literasi pada P5-nya. Salah seorang siswa telah kukenal baik wajahnya tapi aku lupa namanya. Selain kenal wajahnya yang tanpa ekspresi, dia pun kuingat karena pernah protes panitia lomba debat di sekolah. Saat itu ia sangat kecewa karena merasa panitia tidak adil terhadap timnya.
Tak kusangka dia datang mendekat membawa buku-buku sejarah. Ada buku Arupalakka, Karaeng Galesong dan lain-lain. Sebuah buku memo dan pulpen dia perlihatkan padaku. Ibu aku punya pertanyaan, "Apakah menurut Ibu, Arupalakka itu pahlawan atau penghianat?". Waduh, aku nggak bisa jawab karena memang kurang menguasai sejarah. Dulu pernah aku membaca buku Sejarah kalau tidak salah Arupalakka adalah seorang penghianat karena berteman dengan penjajah.
Belajar sejarah menurutku terlalu luas. Ibaratnya membaca buku cerita, hari ini dibaca besok sudah lupa lagi alur ceritanya. Apalagi untuk bisa mengaitkan antara kisah yang satu dan yang lainnya. Itulah sebabnya aku merasa tidak cocok dengan bidang ini. Tapi anehnya, anakku suka sekali sejarah dan mampu bercerita berjam-jam tentang sejarah dan mampu mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lainnya. Setiap orang memang tampaknya memiliki kecerdasan, minat dan bakat yang berbeda-beda. Tak salah kurikulum sekarang bila meminta guru lebih menggali hal ini dalam pembelajarannya.
Aku tak bermaksud membuatnya kecewa maka aku mulai bercerita kalau orang Makassar harus bangga memiliki pahlawan yang gagah berani. Aku baru saja menonton video tiktok tentang putra Sultan Hasanuddin yaitu Laksamana Karaeng Galesong ternyata memburu VOC sampai ke Batavia. Ia membawa pasukan sekitar sembilan ribu orang dan bertempur membantu Trunojoyo di sana. Makam karaeng Galesong di Malang adalah sebagai bukti sejarah dan masyarakat di sana mengetahui ceritanya turun-temurun.
Asyik juga ngobrol sejarah dengan siswa yang sangat berminat pada bidang ini. Ada yang bilang kalau ingin panjang umur bacalah sejarah. Kita seakan bisa mengalami dan merasakan kejadian ratusan tahun lalu sehingga seolah telah hidup sejak zaman itu sampai sekarang. Nilai sejarah patut dipetik untuk menjadi pelajaran di masa kini. Boleh jadi kejadian di masa lalu terjadi lagi di masa kini dengan sedikit perbedaan namun sudah mampu kita prediksi kecenderungannya berdasarkan contoh kejadian di masa lalu. Contohnya jika dulu ada raja yang dzolim maka di masa kini pun bisa dengan versi yang berbeda namun karakteristik yang sama.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar