Cinta itu apa? Saya pernah membahasnya pakai logika dengan seorang teman yang memiliki kecerdasan analisa yang tinggi. Akan tetapi pembicaraan serasa mengambang tidak jelas. Tak ada benang merah karena bersifat relatif. "Saya mencintaimu", apakah itu berarti perasaan itu akan selamanya. Pengalaman tentang cinta semua pasti merasakan. Ada yang mengatakan cinta itu manis di awal, menyakitkan pada akhirnya.

Sering pula orang berkata bahwa cintailah pekerjaanmu maka kamu akan bahagia. Kalau begitu orang-orang yang tidak bahagia dalam menjalani tugasnya berarti tidak mencintai pekerjaannya. Atau apakah ada orang yang awalnya mencintai pekerjaannya lalu perasaannya berubah karena beberapa faktor. Ada pula orang yang rela meninggalkan pekerjaannya demi cintanya pada seseorang. Di mana rasa cintanya yang lebih besar maka itulah yang dipilih.

Bagaimana pula dengan rasa cinta tanah air yang harus ditumbuhkan. Dengan demikian akan muncul sikap rela berkorban. "Jangan tanya apa yang telah diberikan oleh negara padamu tapi bertanyalah apa yang telah kau berikan untuk bangsamu". Begitulah kira-kira caranya bila mencintai sesuatu atau seseorang. Jadi cinta itu adalah memberi, tak mengharap balasan. Cinta itu menerangi, bagai sang Surya menerangi dunia.

Jangan tertipu cinta. Begitu indahnya dan begitu mulia makna dari cinta maka sering pula orang menyalahgunakan kata cinta. Dia mengucapkan cinta hanya di mulut tak sampai di hati. Itulah cinta palsu. Cepat atau lambat cinta asli atau palsu akan ketahuan.

Sesungguhnya cinta itu kekuatan yang akan melahirkan karya agung (Masterpiece). Nilai-nilai kebajikan universal dari cinta akan mewujud dalam sebuah karya apa pun dalam kehidupan manusia. Bangunan yang indah, sistem yang teratur dan seimbang, tatanan sosial yang penuh kasih-sayang "Bismillahirrahmanirrahiim", Cinta terbaik akan diberikan oleh hati yang tunduk padaNya.