Yupriana Asis, M.Pd

I'm a teacher, that's why I'm happy...

Selengkapnya
Navigasi Web
JEJAK-JEJAK JAMAN  PRASEJARAH

JEJAK-JEJAK JAMAN PRASEJARAH

Begitu pentingnya belajar sejarah hingga pernah seorang penceramah mengatakan bahwa belajar sejarah dapat memperpanjang umur. Betapa tidak, bila kita mempelajari sejarah beberapa ribu tahun lalu maka kita akan mampu merasakan kehidupan pada saat itu. Apalagi kalau kita mampu untuk memetik nilai yang terdapat dalam suatu peristiwa sejarah lalu menerapkan dalam kehidupan kita maka itulah makna dari apa yang disimpulkan oleh penceramah tersebut.

Hari ini aku mengikuti tur sejarah ke situs sejarah Leang-Leang Maros bersama siswa-siswa kelas X di SMAN 1 Takalar. Sesampai di sana nampak pemandangan unik di mana banyaknya batu-batuan dengan berbagai bentuk yang menarik. Tentu saja objek ini langsung menjadi sasaran pengunjung untuk berfoto. Ternyata batu-batu itu merupakan bukti bahwa dulu di tempat itu merupakan dasar laut. Kehidupan manusia purba zaman paleotikum dan mesolithikum akan kita temukan di goa-goa yang terdapat pada batuan pada tempat yang lebih tinggi.

Untuk masuk ke goa yang dikenal dengan nama Petta Kere maka pengunjung harus antri. Tidak boleh lebih dari 7 orang sehingga kami harus masuk bergiliran. Selain harus menaiki tangga yang cukup tinggi maka para pengunjung diharapkan berhati-hati bila mengunjungi tempat tersebut. Seorang penjaga ditugaskan untuk membatasi dan melarang objek sejarah untuk difoto-foto kecuali sesuai aturan. Objek yang dilindungi tersebut adalah lukisan babi, lukisan tapak tangan manusia purba serta jejak kaki yang diperkirakan usianya sudah ribuan tahun.

Ternyata situs sejarah ini tidak hanya menarik perhatian pengunjung dalam negeri. Hari ini kami bertemu dengan dua orang turis yang juga datang untuk berkunjung. Ternyata salah seorang adalah guru sejarah dari Austria. Mereka pun ingin menyaksikan jejak-jejak sejarah tersebut. Jumlah kami cukup banyak sekitar 200 orang yang harus masuk dengan antri per 7 orang. Dalam masa mengantri itu para siswa tampak asyik berbincang dengan para turis yang tidak tau berbahasa Indonesia sehingga menjadi ajang bagi siswa untuk menguji kemampuannya berbahasa Inggeris.

Masyarakat daerah Maros sekitar Leang-leang ini tentu bangga memiliki situs sejarah yang selalu ramai dikunjungi. Bahkan kini telah ada bangunan baru yang di dalamnya berisi benda-benda bersejarah sehingga tempat itu menjadi semacam museum. Sayangnya hari ini tertutup sehingga kami belum tahu benda-benda apa saja yang sudah ada di dalam. Semoga nanti bisa melihat jejak-jejak manusia purba yang mengalami perkembangan dari jaman ke jaman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post