KEKECEWAAN ADALAH ENERGI
Namanya Adelia Aprilianti. Lahir di bulan April. Semangat juang Kartini seolah ia miliki. Berasal dari keluarga broken home tak menyurutkan semangatnya berprestasi.
Semua mencari Adelia saat ada kegiatan di sekolah. Pandai baca puisi apalagi Aru. Hal yang langka anak perempuan angngaru tapi lebih garang dari anak laki-laki. Adelia langganan menjadi MC acara-acara penting di sekolah. Walau ditunjuk dadakan, ia selalu siap. Pastilah guru sangat menyayangi siswa andalan seperti ini. Namun sesungguhnya hanya inilah kasih sayang yang ia dapatkan. Adelia tak betah tinggal di rumah karena tak ada lagi perhatian dari kedua orang tua. Baginya sekolahku adalah rumahku. Guruku adalah orangtuaku.
Sebagai guru yang senang tinggal di sekolah dan membimbing sampai sore, maka aku dan Adelia telah bersahabat. Kami merencanakan banyak hal yang menarik. Suatu ketika sekolah kami mengunjungi sekolah di kabupaten lain. Aku dan Adelia menyimak semua acara penyambutan sekolah tersebut. Saatnya nanti mereka balik mengunjungi sekolah kami maka harus dipastikan sambutannya sama. Tidak, aku dan Adelia ingin lebih baik lagi.
"Bagus juga akting mereka ya, tema dramanya sesuai zaman", kataku. "Iya Bu, tapi nanti kita buat drama pakai bahasa Inggeris", usul Adelia. Sepulang dari kunjungan ini lalu kami merekrut pemain, mendiskusikan skenario lalu berlatih. Saking asyiknya dengan alur cerita tentang siswa yang cerdas dan gaul namun nyaris memicu perkelahian karena meremehkan seorang siswa pindahan, kami lupa memberi judul. Untung pak wakasek Kesiswaan membantu memberi judul saat siswa hendak tampil pentas. Judulnya, "The Best Student". Pemeran utama Adelia Aprilianti.
Pementasan berlangsung meriah. Siswa-siswa tampil percaya diri dan fasih berbahasa Inggeris. Tak lupa disisipkan hiburan lagu dari suara merdu siswa lainnya. Penataan musik pun menjadi penentu, saat suasana kelas riuh dan siswa nyaris berkelahi. Berkat adanya handphone, pertolongan segera datang. Salah seorang siswa dengan sigap menelepon guru tepat ketika suasana kelas memanas karena emosi masing-masing.
Rasanya tak mungkin suatu pentas berhasil tanpa kerjasama yang baik. Namun peran Adelia pun sungguh luar biasa. Sesungguhnya semangat itu menular, Adelia telah melakukannya. Dia mampu membangkitkan gairah teman-temannya untuk tampil prima setelah ia membuktikan dirinya mampu. Dia hanyalah siswa dari keluarga yang terpuruk, namun energi kekecewaannya dilampiaskan untuk meraih keberhasilan. Karakter Adelia sangat menginspirasi. Dia satu diantara ribuan siswa impressed me much...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar