Yupriana Asis, M.Pd

I'm a teacher, that's why I'm happy...

Selengkapnya
Navigasi Web
MDU CICLE (Refleksi Kehidupanku 1)

MDU CICLE (Refleksi Kehidupanku 1)

Sadar untuk memiliki cita-cita yang menjadi arah perjalanan hidupku kualami semasa SMA. Guru BK masuk ke kelas, meminta kami membuat karangan yang berjudul cita-citaku. Aku menulis cita-cita ingin jadi Insinyur karena saat itu yang aku tahu itulah cita-cita tertinggi. Harapanku adalah masuk jurusan A1 atau jurusan Fisika. Rupanya sebuah sekolah favorit sejak awal memang mengarahkan murid-muridnya pada jalan lurus menuju cita-cita karena cita-cita adalah harapan, optimisme, motivasi, fokus dan yang paling mulia bila cita-cita menjadi tanggungjawab sosial untuk berkontribusi pada masyarakat. Dalam ajaran agama dikatakan orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat di tengah masyarakat.

Di sekolah ini terutama di kelasku persaingan cukup ketat. Siswa keturunan dan non muslim terkenal sangat cerdas sehingga memiliki peringkat kelas yang tertinggi tentu saja menyadarkanku untuk belajar lebih giat. Namun yang paling disadari untuk generasi kami saat itu adalah perlunya menanamkan "aqidah" yang kuat agar tidak terpengaruh dengan upaya-upaya menarik kami berpaling dari ajaran agama tentunya. Siswa-siswa yang menyadari hal itu memiliki wadah untuk mengkaji nilai-nilai ajaran Islam melalui eskul MDU (Mushollah Darul Ulum). Selain mengkaji, diskusi-diskusi "hangat" tentang "forbidden Question" sudah sering dilakukan hingga kesadaran beragama lahir bukan sekedar doktrin namun sejatinya menjadi arahan hidup menuju "wellbeing".

Hal yang mengherankan bagiku saat itu adalah tak ada temanku yang bercita-cita menjadi guru mungkin karena saat itu gaji guru dianggap kecil dan kebanyakan siswa berasal dari kalangan elit. Aku sebenarnya insecure namun agama mengajarkan bahwa kemuliaan itu bukan dari harta benda namun dari ketaqwaan. Di MDU kesadaran itu sangat tinggi dan kami merasakan nyaman dalam pergaulan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan dan ketakwaan dalam arti yang luas. Kini pengurus-pengurus dan anggota MDU kembali dipertemukan dalam sebuah grup WA walaupun sebelumnya sempat terpisah sejak kuliah dan sampai bekerja di usia menjelang setengah abad. Beberapa orang berprofesi sebagai dokter, pengusaha sukses, dosen, guru bahkan ada yang kerja di Luar Negeri. Satu hal yang tetap sama adalah kami masih rutin berdebat tentang "Forbiden Question" mengkaji agama dan perspektif yang lebih luas. (to be continued)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasih support nya

01 Jan
Balas

Keren utk selalu bertanya. Itulah akar dari pengetahuan yg hakiki. Salam inovasi

01 Jan
Balas



search

New Post