MENDADAK REUNI DI KOTA TUA
Perlukah guru akrab dengan siswa? Aku jawab perlu bhanget. Biasanya guru yang menjadi wali kelas memiliki kesempatan untuk akrab dengan perwaliannya. Aku sendiri bukanlah wali kelas tapi emang dasar, suka berteman akrab dengan siswa. Apalagi siswa SMA, dari segi umur sudah cukup untuk saling berbagi cerita.
Pertemanan yang akrab itu bila bisa berbagi cerita suka dan duka. Aku biasanya mengalami ini saat siswa harus menghadapi lomba-lomba. Bagiku lomba adalah perjuangan yang harus dimenangkan. Siswa-siswa adalah para pejuang yang bila menang akan menjadi pahlawan prestasi yang bisa mengharumkan nama sekolah. Tentu saja memperjuangkan prestasi tidaklah mudah. Persiapan mengikuti lomba target juara bukan main-main.
Singkat cerita aku hendak ke Jakarta. Aku ingat di sana ada Celi , yang dulu pernah menginap di rumah untuk persiapan lomba. Kuhubungi dia untuk menanyakan penginapan di sana. Dia tawari menginap di tempatnya saja lumayan uangnya bisa buat oleh-oleh katanya. Tak kusangka Celi menghubungi semua temannya yang ada di sana. Tentu saja mereka datang, karena hubungan yang akrab saat di bangku sekolah dulu.
Secara spontan dan dadakan disusunlah rencana keliling Jakarta dalam semalam. Dari Depok naik kereta listrik menuju Monas, singgah sholat di mesjid Istiqlal. Lanjut naik grab menikmati makan malam di Lenggang Jakarta. Gemerlap lampu warna-warni suasana malam meriah kembali berbagi cerita tentang kisah masing-masing. Celi, Awal, Ayu, Naim, Nadia dan Harsya. Kami bertujuh mendadak reuni malam itu. Destinasi selanjutnya adalah kota tua.
Dari namanya saja kota tua seolah hendak menyimpan kenangan yang tak terlupakan. Stand foto ala-ala jaman Belanda tak ingin kami lewatkan. Di setiap sudut Jakarta termasuk di kota tua ini ondel-ondel menjadi teman untuk berfoto. Setiap daerah tentu memiliki tradisi dan budaya yang dijaga kelestariannya, dan kota tua adalah tempat memanjakan diri dengan hiburan kearifan lokal Jakarta. Seperti sebuah magnet, kota tua tempat kami reuni malam ini mengundangku datang dan datang lagi sampai tiga kali namun serasa tiada jenuh merindukannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantap ulasannya
Salam literasi