Yupriana Asis, M.Pd

I'm a teacher, that's why I'm happy...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENYULAM BAHAGIA

Seringkali kita mendengar kalimat motivasi, "jangan lupa bahagia". Kalimat ini diucapkan untuk mengingatkan orang saat dia begitu sibuk sehingga lupa untuk sedikit bersantai. Apakah memang bahagia berkaitan erat dengan bersantai. Atau kadangpula kita diingatkan untuk tidak perlu bersitegang sehingga berpengaruh pada urat-urat syaraf. Di saat menjelang pemilu ini masyarakat yang pilihannya berbeda-beda sebaiknya tidak perlu bersitegang. Santai saja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jika bahagia sesimpel bersantai maka siapapun bisa bahagia. Namun faktanya bahagia butuh komitmen untuk itu. Istilah yang aku pinjam adalah menyulam bahagia. Rangkaian peristiwa yang kita lalui sehari-hari begitu banyak maka di setiap kejadian kita perlu menemukan simpul-simpul kebahagiaan yang akhirnya akan saling berkaitan menjadi sebuah sulaman yang indah atau nantinya menjadi kenangan terindah sepanjang hidup.

Mencari simpul-simpul kebahagiaan akan berbeda-beda bagi setiap orang. Pernah aku bertemu dengan seorang turis dari Jerman yang datang ke sekolah kami dan melakukan program membersihkan halaman sekolah lalu menanam pohon. Dia berkata pada siswa-siswa, "Setelah kalian melakukan ini, apa yang kalian rasakan?" Siswa agak bingung lalu dia menjelaskan bahwa setiap kali kita melakukan hal-hal baik dan berguna kita akan merasa senang dan bahagia. Coba jujur pada hati kalian masing-masing, maka hati inilah petunjuk buat kita menilai apakah hal itu baik atau tidak.

Apa pun analisanya maka memang hati perlu dijaga agar selalu senang damai dan bahagia. Kalau ditinjau dari segi reaksi kimia dalam tubuh maka saat senang dan bahagia maka akan diproduksi hormon endofrin. Bila hormon ini tak ada maka suasana hati menjadi gelisah sampai depressi. Setidaknya ada 4 hormon yang berkaitan dengan suasana hati sehingga dapat menjaga kesehatan mental yaitu dopamin, oksitosin, serotonin dan edorfin. Oksitosin disebut juga dengan hormon cinta, akan meningkat saat berkasih sayang sementara endorfin meningkat saat melakukan aktifitas yang menyenangkan misalnya menikmati makanan dan berolahraga. Mari menyulam bahagia dengan mengetahui aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan hormon bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post