Dalam mengisi liburan ini tak lengkap rasanya bila tidak mengikuti webinar/Diklat yang banyak diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pengembangan diri seorang guru. Salah satu Diklat Nasional yang menarik adalah yang berkaitan dengan PMM atau Platform Merdeka Mengajar. Sebelumnya di sekolah kami dianjurkan oleh pengawas sekolah untuk aktif mengakses PMM dengan mengikuti pelatihan mandiri. Walaupun sangat menyita waktu namun tentu saja ilmu yang ada di sana sangat bermanfaat.

Diklat yang aku ikuti kali ini berjudul Strategi Praktis Penggunaan Rekomendasi Belajar dan Refleksi Kompetensi Guru dalam pengembangan diri guru. Diklat ini berlangsung selama empat hari dan sudah memasuki hari ke-dua. Pesertanya sudah lebih dari seribu guru-guru dari seluruh pelosok negeri. Hal ini menunjukkan antusias guru untuk terus mengembangkan diri yang selanjutnya akan berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan.

Materi yang akan dibahas pada hari pertama adalah Pengenalan Rapor Pendidikan dan Rekomendasi Belajar. Pada hari ke dua ini adalah Rekomendasi belajar berbasis Rapor Pendidikan. Untuk hari ke tiga Refleksi Rapor Pendidikan di PMM dan hari keempat nanti akan dibahas tentang Implementasi Rekomendasi Belajar dan Refleksi Kompetensi dalam Praktek. Istilah-istilah ini tentunya masih baru bagi guru-guru, apalagi penerapan kurikulum merdeka masih baru dan tingkatannya pun berbeda-beda.

Hal yang menarik dari pembahasan hari ini oleh ibu Harna Yulistiyarini adalah bahwa guru perlu memperhatikan Rekomendasi Belajar ketika melakukan pelatihan mandiri di PMM karena ternyata itu berdasarkan Rapor Pendidikan sekolah masing-masing. Lebih jauh ibu Harna menjelaskan pula bahwa di PMM nantinya semu aakan terintegrasi misalnya penilaian kinerja dan SKP bahkan Arkas. Seperti apa ke depannya yang jelas masih akan terus ada pengembangan. Maka para guru baik ASN maupun P3K sudah saatnya mulai aktif di PMM. Pada akhir webinar malam ini salah satu pertanyaan peserta adalah tentang aksi nyata di mana masih banyak guru yang belum menyelesaikan sehingga belum mendapatkankan sertifikat dari pelatihan mandiri yang diikutinya.