Pidato menteri pendidikan di upacara peringatan Hari Guru Nasional kemarin cukup mengharukan. Beliau mengatakan bahwa ini adalah pidato terakhirnya sebagai menteri pendidikan. Hal ini membuatnya sedih karena akan merindukan untuk bertemu dengan guru-guru dalam merayakan HGN. Namun beliau mengharapkan para guru tetap semangat dan optimis menghadapi segala tantangan di masa yang akan datang.

Aku lalu teringat sebuah video di youtube bagaimana pak menteri menjawab sebuah pertanyaan yang hampir selalu ditanyakan oleh setiap guru di pelosok negeri. Pertanyaannya yaitu apakah program guru penggerak akan masih terus berlanjut apabila menteri diganti. Jawaban pak menteri sangat luar biasa karena menurutnya program ini sudah didesain untuk sulit diputar balik.

Bila sudah ada seratus ribu guru penggerak yang menduduki posisi penting dalam pendidikan maka dengan sendirinya prakarsa perubahan itu akan terus berjalan maju karena guru-guru penggerak tidak perlu menunggu aba-aba. Mereka selalu melakukan inovasi untuk murid. Falsafah pendidikan yang berpihak pada murid dan senantiasa memberikan pembelajaran sesuai minat dan bakat murid inilah yang diyakini akan berhasil.

Menurut pak Menteri kurikulum merdeka adalah kurikulum yang paling luwes dan sesuai dengan perkembangan jaman. Kemerdekaan bagi siswa dan guru dalam melaksanakan project based learning akan menjadi tradisi yang disenangi. Siapa yang berhak untuk mencabut ini dari mereka. Kebijakan pemerintah sesungguhnya adalah berdasarkan fakta dan kenyataan di lapangan sehingga hal-hal yang sifatnya baik buat pendidikan tentu akan dilanjutkan.

Jangan khawatir ganti menteri ganti kurikulum. Jangan pula berfikir hanya guru penggerak yang bisa menggerakan karena setiap guru yang peduli dengan muridnya pasti akan terus berinovasi untuk menghantarkan muridnya meraih impian dan cita-citanya.