Mengapa saya sulit menulis
Ketika itu saya masih berusia belia, terinspirasi oleh sebuah film layar lebar berjudul Seven Years in Tibet karya besar Heinrich Harrer yang didasarkan oleh pengalaman hidupnya selama bersentuhan dengan Negara yang dijuluki Negeri Atap Dunia. Film yang diperankan oleh aktor berwajah tampan bernama Brad Pitt itu mampu membuat saya ingin menulis buku. Namun, baru selesai 3 paragraf saya langsung kehabisan ide.
Sejak saat itu, waktu selalu menjadi alasan utama saya untuk tidak memulai menulis. Ide yang bermunculan sekelebatan sudah sangat sering, sayangnya ide-ide itu muncul ketika saya sedang dalam perjalanan mengemban tugas di lapangan atau malahan ketika saya sudah bersiap-siap akan beristirahat malam. Tentu saja jika ide itu muncul di jam-jam darurat, tidur lebih menarik minat saya daripada mengambil peralatan tempur untuk menulis.
Sebenarnya menulis secara serius memang belum pernah menjadi prioritas sampai saat ini. Tulisan cerita pendek lebih sering saya tuangkan di media seperti fesbuk, itupun hanya dikhususkan untuk kalangan teman-teman dekat saja yang biasa membaca uneg-uneg yang dituangkan kedalam bentuk cerpen. Membaca komentar teman-teman yang berhasil saya obrak-abrik emosi nya melalui cerpen sering sekali membakar semangat saya untuk mulai menulis namun ternyata selalu hanya sampai disana saja. Sering sekali saya berkata: "Tidak, ini belum waktunya, saya masih punya banyak tanggung jawab lain yang harus menjadi prioritas".
Satu hari mengikuti pelatihan Sagu Sabu saya diingatkan kembali bahwa sebenarnya bukan waktu yang tidak saya miliki melainkan hasrat untuk menulis dan menjadi seperti penulis sekaliber Stephen King yang tidak saya punyai.
Hari ini saya kembali bermimpi, mimpi untuk bisa menghasilkan banyak buku yang bisa dinikmati oleh banyak penikmat literasi, Sagu Sabu mungkin pembuka bagi saya menerbitkan buku-buku yang sudah sejak lama saya cita-citakan.
Semangat literasi teman-teman seperjuangan latihan menulis Sagu Sabu!
Salam.
Penulis adalah peserta pelatihan Sagu Sabu Banda Aceh, 18-19 Nopember 2017.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
dahsyat. tulisannya keren
Terimakasih ilmunya hari ini Pak. Luar biasa membakar motivasi.
Keren bu, Mantep!
Makasih ibu! Mari Terus belajar bersama
Mantabbb yurika. Semangat literasi ya
Terimakasih Kak Dayah. Semoga bisa Terus belajar
Luar biasa langsung move on menulis
Makasih pak dorongan semangatnya
Terimakasih ilmu nya hari ini pak. Luar biasa membakar motivasi
Saya baca tulisan ini beberapa kali. Indah sekali. Pilihan diksinya mengagumkan..
Terimakasih ibu Nur Asiah. Mari Terus belajar
Saya baca tulisan ini beberapa kali. Indah sekali. Pilihan diksinya mengagumkan..