Penikmat Senja
#Tantangan Menulis 365 Jilid 2 hari ke-37 (733)
Saat bumi mulai terasa teduh dan sedikit gelap menjelang magrib, sengat mentari pun tak lagi merajai bumi. Pergantian waktu mendekati putaran malam akan segera beralih, siang mulai bertukar peran dengan sore. Sebelum berganti malam fenomena senja akan muncul di langit. Sapuan gradasi warna jingga bahkan cenderung kemerahan akan menyaput langit jika tertangkap saat cuaca cerah. Sapuan bias akan menampilkan gambaran siluet langit dengan warna yang sangat indah. Momen ini banyak dikagumi banyak orang, bahkan tak jarang ada yang sengaja untuk berburu fenomena senja ini.
Permainan warna di atas langit sebelum matahari tenggelam dengan sapuan warna keemasan sungguh membuat pemandangan langit dan objek di sekitarnya nampak menawan. Ditambah lagi ketika senja mulai melingkup di atap langit, saat itulah matahari mulai ramah terhadap permukaan bumi, sebab matahari akan segera tenggelam. Aktivitas di luar rumah tidak lagi terganggu terik sinar matahari.
Banyak orang yang memilih menikmati fenomena senja di pinggir pantai. Pilihan tentu saja berkaitan dengan pemandangan yang tidak terhalang apa pun di daratan. Berdiri di bibir pantai menghadap ke ujung cakrawala tanpa sekat apa pun, menjadikan kehadiran senja tak terhalang. Saat matahari perlahan mulai tergelincir meninggalkan langit di batas permukaan air laut, pantulan sinarnya yang kemerahan menyajikan lukisan alam yang sangat memesona. Semua orang akan mengagumi senja, menikmati keindahan yang ditampilkan dengan penuh rasa syukur, sebagai nikmat kuasa Allah yang tidak ada yang bisa menandingi.
Sungguh Allah SWT Maha Besar, di dalam Al-Quran fenomena senja digambarkan dalam Surah Al-Kahf: 28 dan Surah Al-Inshiqaq: 16. Menurut Surah Al-Kahf: 28 tersebut kita bisa menikmati keindahan senja dengan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan dan jangan mengharapkan apa pun kecuali berharap kepada Allah SWT. Sedangkan dalam Surah Al-Inshiqaq: 16, Kehadiran senja seperti perumpamaan tingkatan iman seseorang. Senja terkadang bisa dating bisa juga tidak. Namun, saat senja datang keindahannya selalu terpancar darinya. Seperti iman di mana kita selalu mengecap iman dan mempertahankannya, kita akan akan merasakan manisnya beriman kepada Allah SWT. (https://DalamIslam.com)
Jadi bersyukurlah bagi siapa saja yang senang berburu keindahan senja, sebab lewat senja kita bisa menjadi manusia yang selalu bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan. Sebagai penduduk yang bermukim di daerah pesisir, dari kecil hingga dewasa kini selayaknya saya patut bersyukur, sebab tidak perlu bersusah payah untuk bertemu senja. Cukup berdiri di pinggir pantai untuk menyapa senja, fenomena keindahan senja bisa dijumpai dengan mudah. Lewat senja pula kita bisa belajar arti kesetiaan, senja tidak akan ingkar untuk kembali, sekali pun langit menghitam, jika sudah saatnya pulang ia akan menemui malam. Salam Literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
Senja yg setia? Hehe... Keren yunda... Barokalloh...
Menikmati senja hingga hati berbunga2.
senja yang setia pda malam,... salam literasi