Aliran Sesat 24
Rania masih sibuk dengan pekerjaannya saat seorang laki - laki memanggil namanya. Ia tak peduli dengan panggilan itu, karena hampir setiap hari ada saja lelaki iseng mengganggunya. Dengan cekatan Rania mengangkat gelas dan piring bekas makan pelanggan Sebelum meninggalkan tempat kerjanya Rania sudah menelpon ojek langganannya.
Sampai di rumah Rania membangunkan Rindu putrinya. Gadis kecil itu menikmati makan malam dalam kondisi mengantuk. Rania menatap dengan haru, netranya basah mengingat nasib putri semata wayangnya. Suaminya pergi meninggalkannya saat ia hamil tua. Devan menghilang entah kemana. Rania tidak tahu harus mencari kemana, karena mereka sama- sama di rantau.
Hari itu Rania pulang larut malam karena hujan lebat. Sampai di rumah Rania basah kuyup. Rania melihat sosok bayangan mengintip dari pagar rumah kontrakkannya. Rania tak mau mengambil resiko, ia menelpon Pak Rt dan petugas ronda. Warga tempat tinggalnya merasa simpati dengan nasib Rania dan putrinya. Tiba- tiba pintu rumah diketuk, beberapa petugas ronda datang menyeret seorang lelaki yang sudah tak berdaya. Betapa kagetnya Rania, karena lelaki itu adalah Devan suaminya. Dengan perasaan menyesal Devan datang minta maaf, karena ia menjadi korban salah tangkap. Devan dituduh terlibat aliran sesat. Ia di fitnah temannya sendiri, karena Devan menikah dengan Rania. lelaki itu tak terima Rania menikah dengan Devan, karena ia mantan kekasih Rania.
Padang Merindu, 15 September 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betapa dahsyat daya dang CINTA hingga ngefek begitu rupa. Mantap pentigrafnya. Sukses selalu
Ha ha semua hayalan belaka. terima kasih Pak warsono
Mantap Say salam Literasi
Kenapa devan tidak datang secara baik ...cerita yang menarik. Sukses bu
Sip, terima kasih say. salam literasi
hadeeh..itu fitnah namanya..hanya gara gara pernah sakit hati..ampun..apik kisahnya
Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Yakin Usaha Sampai.
Terima kasih pak Edi.kita lalui aja semua mengalir menurut alirannya
wah...selalu bikin baper bun..sukses ya...??
Aha terima kasih say.salam sukses
Siapa lelaki itu, tega amat memukul Revan....keren pentigrafnya bunda.
Ha ha terima kasih Pak su salam santun
Siapa lelaki yg memukul Revan?
Ha ha salam terima kasih say
Keren bu tulisannya.. sukses selalu
Terima kasih Pak
Kasihannya..
Sip, terima kasih