Suasana hati Fatma resah dan gelisah. Putri semata wayang Reihana tak pulang dari semalam. Walau gadis itu sudah minta izin untuk menginap di rumah temannya. Tapi gelisahan itu sangat menyiksa. Berbagai bayangan buruk mengganggu ibu muda itu. Apa lagi sejak kemaren Reihana mengatakan ingin bertemu papanya. Lelaki yang sudah meninggalkan Fatma 15 tahun yang lalu. Tangisan dan rintihan ia dan putrinya tak dihiraukan , lelaki itu memilih perempuan lain yang menjanjikan harta padanya.

Fatma mencoba menghubungi Reihana, tetapi ponselnya tak bisa dihubungi. Mury sahabat Reihana juga tak mengangkat ponselnya .Kegelisahan Fatma semakin menjadi saat ada nomor tak dikenal masuk layar gawainya. Fatma mengangkat gawainya dan mendengar sapaan lembut dari lelaki yang sudah mencampakkannya. Tapi yang lebih mengejutkan adalah suara Reihana yang sangat gembira menyapanya. Mana mungkin Reihana bisa bersama papanya. Jarak antara Padang - Jakarta begitu jauh. Rasa cemas dan takut bercampur menjadi satu.

Fatma tak percaya Reihana nekad berangkat ke Jakarta sendirian. Berbekal tiket pesawat yang dibelikan papanya, ayah dan anak itu bertemu tanpa sepengetahuannya. Fatma tak bisa mencegah, hubungan batin anak dengan bapaknya yang begitu kuat. Lebih tak percaya lagi saat Reihana pulang bersama papanya. Fatma hanya bisa pasrah, tapi saat mantan suaminya itu meminta mereka kembali bersama Fatma menolak tegas. Sekali jadi mantan selamnya tetap mantan, karena Fatma sudah ikhlas menjalani hari - harinya. Fatma lebih memilih aktif dengan kegiatan ibadah dan sosial yang dijalaninya.

Padang Merindu, 22 September 2020.