Deru Motor Tua
Deru Motor Tua
#Tagur (348)
Bolak-balik suara itu menderu di depan rumahku. Sebuah motor tua butut hilir mudik selepas maghrib. Aku melihat Pak Tua yang sudah tinggal badan dengan tulang saja membungkus tubuhnya yang ternyata masih 'lihai' mengendarai motor tua itu. Terpikir olehku, "Apakah Pak Tua ini pembalap semasa mudanya?".Ditambah pula suara knalpot yang kotor, memekakkan telinga. Sempat pula aku 'nyengir....' (sedikit geli).
Dia tinggal di kontrakan yang tak jauh dari rumahku. Kontrakan milik mantan Pak Rt kami. Seorang Purnawirawan. Pak Tua itu tinggal bersama anak menantunya. Tiba-tiba tersentak aku oleh suara suami. "Duuh, kok asyik betul, Bu, duduk di sini!"
"Eh, Ayah, iya." aku sedikit tergagap menjawabnya. Ku perbaiki sandaran bantal kursiku. "Ya, sambil menunggu tibanya waktu shalat isya." jawabku singkat.
Suami lalu menemaniku di ruang tamu itu. Kemudian terdengar lagi, dreengg...dreengg.... Suara motor Pak Tua itu melintas kembali di depan rumah kami. Suamiku lalu berdiri di depan pintu melihat pekikan motor itu. Ia geleng-geleng kepala sambil tersenyum tak percaya. "Waah...hebat, ya, Pak Tua." cetus suamiku.
"Hmm..." aku pun tersenyum.
"Apa yang dibawanya itu, Bu?" tanya suamiku.
"Pak Tua membawa ikan untuk dijual esok subuh." jelasku.
"Kalau ibu ke pasar subuh pasti bertemu dengan Pak Tua." lanjutku.
Suamiku terkagum mendengar apa yang kuceritakan. Ia mungkin tak percaya laki-laki yang hampir mendekati usia seratus tahun itu masih bisa beraktifitas baik. Aku pun menambahkan penjelasan bahwa Pak Tua berjualan bersama anak lelakinya di Pasar Rakyat.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar...." terdengar jelas suara muazin dari masjid yang hanya berjarak 100 meter dari rumah kami. Cerita Pak Tua pun kami akhiri, memenuhi panggilan shalat.
Jambi, 7 Juli 2021.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pak Tua yg hebat
Ya, Bu, penuh semangat.
Cerpen yg menarik, Pak Tua penginspirasi para kawula muda utk tetap semangat dlm bekerja. Sukses selalu
Benar, Bu, yang tua yg bersemangat. Terima kasih ats kunjungannya.
MasyaAlloh, luar biasa Pak Tua, semoga di usianya yang hampir 1 abad selalu mendapat berkah.
Semoga, Bund, dengan semangat hidupnya yg tinggi.