Hutan Karet

# Tagur (311)

Hari ini akhirnya alhamdulillah, bisa pulang kampung suami setelah dua kali lebaran Idul Fitri tak bisa pulang karena si-Corona. Sebenarnya tak jauh-jauh amat sih, sekitar 2 jam tembus dengan kecepatan mobil normal. Keluarga inti saja dalam mobil kami, tetap memakai masker dan protokol kesehatan lain lengkap. Perjalanan kali ini dalam rangka silaturrahmi lebaran dan sekaligus menghadiri doa selamat keponakan yang menjalani 'hidup baru'.

Perjalanan cukup aman, penyekatan mudik lebaran sudah tidak ada lagi. Pos-pos penjagaan Covid-19 pun tak tampak. Kali ini kami menempuh rute jalan pintas. Namanya jalur Ness Via Citra Raya. Melewati jalur ini tidak berpapasan dengan mobil bermuatan berat. Tronton, fuso, bus antar kota antar propinsi serta mobil batu bara tak ada di jalur ini. Hanya mini bus saja yang bisa melalui jalur itu.

Medan jalan cukup baik, akan tetapi keadaan yang naik turun serta bergelombang cukup membuat perut 'menari-nari'. Bagi yang tak kuat bisa mual. Sepanjang perjalanan hamparan hijau terbentang membuat segar bernafas. Barisan hutan karet berderet-deret di pinggir jalan. Kawasan ini memang ditumbuhi lahan karet muda. Milik perseorangan penduduk dan milik perusahaan. Sungguh indah menghijau bagai pagar jalanan. Sungguh asri pemandangan. Karet merupakan 'aikon' Propinsi Jambi. Di mana ada lahan luas, penduduk Jambi pasti menanam tanaman karet yang merupakan tanaman dari para leluhur. Syukur alhamdulillah, pasukan kami selamat tiba di tempat tujuan tanpa ada yang mual.

Jambi, 30 Mei 2021.