Ke Makam

# Tagur (263)

Setiap daerah punya tradisi dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Penuh rasa kegembiraan. Selain banyak melakukan amal kebaikan seperti meningkatkan salat baik yang wajib, sunat, mengaji, beristighfar, bertahlil, tahmid, bersholawat kepada Rasulullah juga bersedekah. Pada umumnya masyarakat banyak membuat acara membaca doa bersama, membaca Surah Yassin, tahlil dan doa. Acara bisa dilakukan di rumah atau di masjid dan tempat ibadah lain. Doa dipanjatkan untuk keselamatan dalam melaksanakan ibadah Ramadhan sekaligus dikirimkan bagi para arwah ahli keluarga yang telah meninggal dunia.

Salah satu hal yang juga menjadi tradisi masyarakat kota kami, bila menjelang bulan suci Ramadhan adalah ziarah kubur sambil 'nyekar' yaitu membersihkan makam keluarga dari semak-semak rerumputan dan sampah di tempat pemakaman. 'Moment' ini sungguh sayang dilewatkan begitu saja karena ramai sekali ahli waris almarhum-almarhumah yang berkunjung. Kegiatan dilakukan untuk mendoakan para arwah keluarga agar mendapat rahmat, ketenangan, terhindar dari azab kubur serta syafaat-Nya, amin yaa robbal alamiin.

Lokasi jalan ke area pemakaman sah saja menjadi 'macet', begitu banyak mobil dan sepeda motor yang parkir. Tradisi tahunan ini membawa keberkahan dadakan bagi sebagian masyarakat tertentu. Boleh dikatakan 'panen rezeki'. Siapa itu? Yah, mereka yang pandai memanfaatkan peluang ini untuk meraup rezeki.

Entah itu di pasar, atau sekitar tempat pemakaman. Acara tahunan ini membawa keberuntungan bagi penjual bunga untuk ke makam. Banyak sekali orang berjualan racikan bunga untuk acara'nyekar' di makam. Dengan harga hanya lima ribu rupiah per-bungkus. Ada yang menjualnya di kedai, tepi-tepi jalan, atau anak muda kreatif menjajakan langsung ke pemakaman.

Selain itu penjual air mineral juga tak ketinggalan meraih rezeki. Para pengunjung makam yang tidak membawa air untuk menyiram tanah makam keluarganya dapat membeli air di situ dengan harga terjangkau.

Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah penjaga parkir 'dadakan'. Dengan ramainya orang berkunjung beserta kendaraannya tentu perlu pengaturan keamanan. Masyarakat sekitar pemakaman dengan ikhlas melakukan hal ini. Tentu saja yang berkunjung sangat berterima kasih dan memberi uang keamanan dan parkir serelanya. Sungguh suasana yang penuh keberkahan. Saling memberi dan berbagi.

Memang bulan Ramadhan paling dinanti semua umat, khususnya umat muslim. Dalam penyambutannya saja sudah penuh dengan suasana kebersamaan dan keberkahan diantara sesama. Amat barakallah. Kemarin sore bakda ashar selepas salat, aku dan suami ke makam orangtua di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putri Ayu Kota Jambi. Sebuah tempat pemakaman di tengah kota yang selalu terawat kebersihannya. Sebagian besar keluarga kami dimakamkan di situ. Mulai dari para leluhur. Jadi sekali ke makam, semua terkunjungi. Di makam itu juga bertemu dengan sanak keluarga lain yang juga melakukan ziarah kubur. Kami pun saling silaturrahmi dan memaafkan membersihkan hati menyambut bulan yang penuh kemuliaan ini. Menjelang maghrib kami segera pulang ke rumah masing-masing.

Semoga kita semua dapat menjalani Ramadhan penuh limpahan rahmat dan keberkahan Allah SWT, dan meraih kemenangan, amiin ya robbal alamiin.

Jambi, 12 April 2021.