Angin bernapas kencang

Menyerang menerjang daratan

Pohon meliuk liuk bergetar

Mencoba untuk bertahan

***

Petir menyambar

Cahaya kilat

Merah menantang

Langit kian menjelaga

***

Berganti rintik rintik

Memekakkan telinga

Guruh guntur bersahutan

Seakan bersekongkol

Memuntahkan amarah

***

Jalanan telah menjadi samudera

Air berlarian menerobos

Menyeret semua benda

Terserak bagai buih busa

***

Angin ikut merajuk

Mengamuk rebahkan pepohonan

Menggedor gedor dinding

Menerbangkan atap

***

Jeritan tangis pilu tak kau hirau

Kelam dingin ketakutan

Ada apa dengan alam?

Apakah ini dendam?

***

Ah kau kecewa hutanmu dibabat habis

Hingga tak ada tempat

untuk angin bersembunyi

Tak ada lagi rumah nyaman

untuk air bergelayut manja

***

Kau benci sampah penuhi sungai

Sampai setiap sudut perairan

Sebabkan ikan dan biota

Meregang nyawa

***

Karena ulah manusia

Mencari untung semata

Tak peduli akibatnya

Alam menjadi murka

***

Manusia cepatlah berbenah

Bijaksanalah dalam mengelola

Sebelum alam kembali bermasam muka

Dan menunjukkan taring taringnya

*****

Meral, Jum’at 090421

#H68T70