Yusmanita, S.Pd.SD

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PELANGI DI BALIK AWAN 1
By.Zarukhji.my.id

PELANGI DI BALIK AWAN 1

 

Sari turun dari oplet dengan bibir dihiasi senyum, menenteng dua kantong kresek berisi kebutuhan dapur dan jajanan. Kakinya melangkah cepat, tak sabar ingin sampai ke rumah.

“Assalamualaikum, ibuuk”            

“Waalaikumsalam,” bu Wati keluar diikuti kedua adiknya.

 “Yee, mbak Sari bawa jajan,” Anto dan Anti berlari mendekati sang kakak.

“Nih, bagi-bagi ya, jangan berantem,” Sari menyerahkan beberapa jajanan kepada Anto dan Anti, menyalami bu Wati lalu duduk bersama di kursi makan.

“Banyak betul belanjanya mbak, dapat duit dari mana?”

“Hari ini gajian pertama Sari dan ini uang sisa gaji setelah belanja tadi, ibuk simpan ya.”

Sari mengeluarkan lembaran rupiah dari dompetnya lalu menyerahkan kepada bu Wati.

“Mbak simpan saja,  inikan gajimu, tabunglah untuk kebutuhanmu nanti,”

Bu Wati menolak pemberian anaknya, menyodorkan kembali ke hadapan Sari.

“Eh biar ibuk  aja yang pegang dan simpan, kalau ada kebutuhan ibuk tinggal ambil,”

Mata Bu Wati berkaca-kaca menerima gaji pertama anaknya, Sari tersenyum melihat wajah ibunya yang bahagia.

***

            Sari membaringkan tubuhnya yang lelah di atas kasur, namun pandangan matanya jauh menerawang, memorinya mengingatkan kembali kejadian beberapa tahun silam.

“Assalamualaikum bude, mbak Sari ada ?” suara Lia anak Paklek Nono dan bulek Ani yang tinggal di gang sebelah terdengar dari luar.

“Waalaikumsalam, mbak Sari ada di kamarnya, ayo masuk,” jawab bude Wati

“Lagi ngapain mbak? Sibuk?” Lia bertanya sambil menghenyakkan tubuhnya di ranjang Sari.

“Nggaklah Dek, ini lagi ngerjakan pr tapi sudah selesai kok,” jawab Sari sambil merapikan bukunya.

“Kalau mbak tak sibuk, ibuk suruh mbak ke rumah Lia sekarang, boleh?”

“Boleh, sebentar mbak pamit dulu,”

Sesampai di rumah bulek Ani, Lia segera memanggil ibunya yang sedang sibuk merapikan tanamannya di belakang rumah.

“Buk, mbak Sari sudah menunggu di depan tv”.

“Iya, tunggu sebentar ibu bersih-bersih dulu”.

“Sari sekarang duduk di kelas berapa? Tanya bulek Ani setelah duduk.

“Kelas dua bulek”.

“Rencana mau meneruskan kemana?”

“Lho, kok diam?”

“Sebenarnya Sari pengen jadi guru, bulek. Guru Bahasa Indonesia, tapi...”

“Tapi apa?” cecar bulek Ani

“Tapi kerja bapak cuma buruh bangunan bulek, untuk makan saja bapak sudah banting tulang, apalagi kalau Sari kuliah, takut  bapak makin susah”.

“Hm, tapi mau kuliahkan?”

Sari memberi jawaban dengan anggukan

***

Bersambung

 

Meral, Jum'at 070521

#H96T99

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

07 May
Balas

Terimakasih kunjungannya Pak Dede, semoga sukses dan sehat selalu

08 May

Mantap...semoga Sari menemukan jalan keluar terbaik... salam semangat.

08 May
Balas

Semoga bisa baca kelanjutan ceritanya, salam sukses ya bunda...

07 May
Balas

Sudah tayang yang kedua bunda, terimakasih sudah berkunjung, semoga sukses dan sehat selalu bunda

08 May

Keren cerpennya, lanjut Bu

09 May
Balas

Menunggu kelanjutannya bun

08 May
Balas

Terimakasih kunjungannya bunda, semoga sukses dan sehat selalu

08 May



search

New Post