Yus Neni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Catatan dari Pak Cah 16

Menulis Ekspresif untuk Mereduksi Stres Anak Korban KDRT

Oleh : Cahyadi Takariawan

Pada masa pandemi saat ini, dilaporkan terjadi peningkatan kasus KDRT yang signifikan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Data dari Komnas Perempuan Indonesia, KDRT menjadi kasus kekerasan yang paling banyak dilaporkan.

Sebuah penelitian yang dilakukan Yusnita (2018) menunjukan bahwa kekerasan dalam rumah tangga terhadap anak terutama terjadi pada dua bentuk. Pertama bentuk kekerasan secara fisik seperti memukul, mencubit dan menampar. Kedua bentuk kekerasan secara psikis seperti membentak dan berkata kasar.

Adapun dampak KDRT terhadap anak, pertama, pada sikap, seperti suka menyendiri, keras kepala, sering membalas omongan orang tua dan sering membantah bila diminta tolong oleh orang tua. Kedua, dampak pada emosi, seperti sering gugup, takut dan cemas (Yusnita, 2018).

Menulis merupakan salah satu aktivitas positif yang dapat menyalurkan perasaan. Rahmawati (2014) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh menulis ekspresif dalam membantu anak-anak korban kekerasan dalam rumah tangga.

Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi perubahan tingkat stres antara sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan menulis ekspresif. Kesimpulan, menulis ekspresif efektif untuk meredakan stres pada anak-anak korban KDRT.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post