Yus Neni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Catatan dari Pak Cah 21

MENULIS EKSPRESIF UNTUK TERAPI KETIDAKSUBURAN REPRODUKSI 6 April 2021

.

Writing for Wellness – 94

Oleh : Cahyadi Takariawan

“Infertility is a deeply distressing experience, which can threaten important personal and martial goals, frequently affecting the psychophysical health” – Alessia Renzi, 2020

.

Infertilitas adalah pengalaman yang sangat menyedihkan, yang dapat mengancam tujuan pribadi yang seringkali memengaruhi kesehatan psikofisik. Hubungan yang mendukung dan keterikatan romantis yang aman tampaknya mengurangi stres ketidaksuburan, serta memainkan peran yang relevan dalam keberhasilan perawatan teknologi reproduksi berbantuan (Renzi et al, 2020).

Studi menunjukkan bahwa sebesar 21% perempuan berumur di bawah 35 tahun dan 26% perempuan berumur di atas 35 tahun berkunjung ke klinik fertilitas karena masalah ketidakmampuan memiliki anak (Kemal dkk, dalam: Sinaga dan Mahajudin, 2017). Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa di negara maju, satu dari empat pasangan mengalami kemandulan atau ketidaksuburan dengan implikasi serius bagi kesejahteraan psikofisik (Renzi et al, 2019).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa di negara maju, satu dari empat pasangan mengalami kemandulan atau ketidaksuburan dengan implikasi serius bagi kesejahteraan psikofisik (Renzi et al, 2019).

WHO juga menyatakan bahwa infertilitas telah menjadi isu kesehatan masyarakat di seluruh dunia (Boivin et al. dalam: Sinaga dan Mahajudin, 2017). Dari beberapa studi, kondisi infertilitas diketahui berhubungan dengan stres yang bisa meningkatkan konflik dalam pernikahan, serta menurunkan kepercayaan diri dan frekuensi hubungan seks (Monga et al., dalam: Sinaga dan Mahajudin, 2017). Selain itu, kondisi ini juga akan menimbulkan masalah sosial, ekonomi dan kualitas hidup (Sinaga dan Mahajudin, 2017).

Penanganan infertilitas menggunakan Assisted Reproductive Technology (ART) atau teknologi reproduktif berbantuan, telah dimulai saat bayi pertama berhasil dilahirkan setelah melakukan proses yang disebut “test tube baby” di Britain tahun 1978. Saat itu masih digunakan teknik yang sederhana, yang kemudian berkembang menjadi prosedur yang lebih kompleks yang kemudian disebut in vitro fertilization (IVF) dengan teknik pembekuan embrio dan intracytoplasmic sperm injection (Sinaga dan Mahajudin, 2017).

Penelitian menunjukkan bahwa terapi yang diberikan pada pasangan yang melakukan IVF dapat menurunkan angka depresi atau kecemasannya yang pada akhirnya akan meningkatkan angka kehamilan (Parsanezhad et al, dalam: Sinaga dan Mahajudin, 2017).

Menulis Ekspresif untuk Terapi Kehamilan

Menulis ekspresif yang dikemukakan pertama kali oleh James Pennebaker telah terbukti memberikan banyak manfaat kesehatan fisik dan mental. Berbagai penyakit berhasil direduksi melalu intervensi menulis ekspresif. Ternyata, menulis ekspresif bisa membantu meningkatkan peluang kehamilan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Alessia Renzi dan tim (2019) mencoba mengevaluasi efek teknik menulis ekspresif yang model James Pennebaker, pada tingkat kehamilan, alexithymia dan kesehatan psikofisik selama teknologi reproduksi berbantuan (assisted reproductive treatment / ART). Sebanyak 91 perempuan yang menempuh prosedur ART untuk kehamilan, diminta menulis tentang pikiran dan emosi mereka tentang pengalaman infertilitas.

Kesimpulan penelitian Renzi et al (2019) mendukung kegunaan teknik menulis selama ART dalam mempromosikan keberhasilan kehamilan.

Ditemukan perbedaan yang signifikan dalam tingkat kehamilan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan yang signifikan juga ditemukan antara wanita yang berpartisipasi dalam penelitian dan wanita yang menolak untuk berpartisipasi. Kesimpulan penelitian Renzi et al mendukung kegunaan teknik menulis selama ART dalam mempromosikan keberhasilan kehamilan.

Luar biasa banyak manfaat menulis ekspresif bagi kehidupan manusia. Selamat menulis, selamat menikmati kesehatan dan kebahagiaan.

Bahan Bacaan

Alessia Renzi dkk, Success of Assisted Reproductive Technology Treatment and Couple Relationship: A Pilot Study on The Role of Romantic Attachment, DOI: 10.1177/2055102920933073, Juni 2020, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post