Belajar Naik Bus

Oleh Yusnimar Nora

Permataku ingin mencoba pulang naik bus. Biasanya ia pulang dengan travel. Aku pesankan travelnya, kemudian ia dijemput dan diantar sampai rumah. Ongkosnya juga bayar di rumah, sehingga Permata Kecilku bilang kalau udanya COD. Haha.

"Kalau naik bus, caranya gimana, Mi?" tanya Permataku di telepon.

Permataku menelepon kemarin sore, kemudian akhir pembicaraan, ia pulang dengan bus. Malamnya si ayah pulang dan tidak setuju kalau sang Permata pulang dengan bus. Beliau khawatir nanti tidak aman karena biasanya sang Permata tidur di mobil.

Paginya aku menelepon Permataku untuk memberi tahu bahwa ia pulang naik travel saja. Namun ternyata, Permataku sudah siap mau berangkat bersama temannya ke luar.

"Iya, Mi. Ini mau berangkat, nompang sama teman. Haris naik bus, Mi," jawabnya.

Aku hanya mengiyakan dan berpesan agar hati-hati nanti di dalam bus.

Setelah siang, aku mulai kepikiran dan menghubungi Permataku. Namun, tidak ada jawaban. Lamaaa, baru masuk pesannya mengatakan bahwa ia sudah berada di Padang Panjang. Alhamdulillah, aku jadi tenang.

Namun, sudah melewati waktu yang diperkirakan, Permataku belum memberi kabar. Janjinya, nanti ia akan memberi kabar jika ia sudah turun dari bus, agar dijemput. Aku mulai galau. Rencana mau makan, tidak jadi makan.

Daya baterai hape pun habis karena menelepon terus. Pikiran mulai menjelajah ke mana-mana. Terpaksa si gawai dicas dulu. Aku tidak mengabarkan pada suamiku, takut beliau ikut galau, karena lagi bekerja.

Alhamdulillah, saat aku mulai keringatan, terdengar suara motor berhenti di depan. Aku pun mengintip, oh, ternyata gojek. Eh, tunggu, kenapa gojeknya berhenti di depan pagarku. Akhirnya aku ke pintu depan.

Alhamdulillah, ternyata Permataku telah turun dari gojek dan bercakap-cakap sambil membayar ongkosnya. Ia yang janjinya minta dijemput ke Jambu Air, telah sampai di depan rumah. Alhamdulillah.

Alhamdulillah, selain pengalaman perdana naik bus sendiri, ia juga telah naik gojek dan sampai di rumah dengan selamat. Banyak sekali pembelajaran yang ia dapatkan hari ini. Ia tidak mau merepotkan lagi, sehingga sudah bisa pulang sendiri hari ini.

"Terima kasih ya, Sayang. Sudah mengerti situasi dan kondisi keluarga kita. Semoga Duo Permata anak shaleh Ummi, senantiasa dilindungi dan diridhai oleh Allah SWT. Amin."

Rumahku, 02 Juli 2022.