Kacimuih, Olahan Singkong yang Enak dan Murah

Yusnimar Nora

Kacimuih adalah jajanan tradisional Orang Minangkabau yang dibuat dari perpaduan Ketela pohon dan parutan Kelapa. Kacimuih disajikan dengan taburan Gula untuk menambah rasa. Gula yang dipakai bisa gula pasir maupun gula merah (Gula aren). Kacimuih memiliki tekstur yang lunak dengan rasa yang gurih. Rasa gurih berasal dari parutan kelapa yang telah ditaburi gula. Kacimuih dapat ditemui di pasar-pasar tradisional Sumatra Barat, khususnya di Kota Bukittinggi.  (Wikipedia)

Kacimuih dibuat dari ketela pohon (singkong). Cara membuatnya adalah dengan mengukus singkong yang sudah diparut kasar. Terlebih dahulu singkong dikupas dan dan dibersihkan dari kotoran. Singkong yang telah bersih diparut kasar dan dikukus sampai matang. Setelah matang, singkong diletakkan di piring kemudian diberi parutan kelapa dan ditaburi dengan gula pasir.

Kacimuih bisa juga dengan menggunakan gula aren. Caranya, parutan kelapa di masak terlebih dahulu dengan gula aren yang telah dicairkan. Kemudian diletakkan di atas parutan singkong (kacimuih) yang sudah matang. 

Kandungan gizi kacimuih berasal dari bahan-bahan yang digunakan yaitu singkong dan kelapa. Kandungan gizi yang terdapat pada kacimuih antara lain yaitu serat, magnesium, vitamin c, dan asam lemak. Manfaat dari menkonsumsi kacimuih adalah meningkatkan metabolisme dalam tubuh dan dapat menambah energi. (Wikipedia, Ensiklopedia bebas)

Kacimuih adalah makanan tradisional yang sangat terkenal khususnya di Kota Bukittinggi dan sekitarnya. Rata-rata orang Bukitinggi kenal dan suka dengan kacimuih. Ini terbukti dari sangat padatnya antrean disaat membeli kacimuih, apalagi di pasar Aur Kuning.

Kacimuih juga bisa dibeli di pasar Birugo dan Pasar Bawah Bukittinggi. Selain kacimuih, biasanya pedagangnya juga menjual olahan lain yang juga terbuat dari singkong, seperti Tumbang (Singkong rebus yang dihaluskan, dicampur dengan gula merah), Lopis (Singkong parut yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk segitiga dan diberi gula merah), Kue Talam (seperti singkong parut yang dicetak di atas piring), dan Lapek Ubi (lepat dari singkong yang diparut, dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus).

Kami (guru-guru TK), jika sedang gotong royong pada saat anak libur, selalu membeli kacimuih di pasar Birugo. Tentu saja hanya bisa disaat anak libur, karena pasar Birugo adalah pasar tradisional yang hanya beroperasi atau ramainya pada pagi hari, setiap Selasa dan Jumat. Jika di Pasar Bawah bisa ditemukan setiap hari dari pagi sampai sore. Sementara di pasar Aur Kuning juga hanya pada hari Rabu dan Sabtu.

Duo Permataku, Haris dan Fathur sangat menyukai kacimuih. Aku memang mengenalkan dan membiasakan mereka untuk mengkonsumsi makanan kampung (tradisional) yang bebas pengawet dan segala bumbu-bumbu. Jadi setiap belanja ke pasar, aku selalu membeli kacimuih untuk mereka, termasuk olahan singkong yang lain.

Rasanya enak, murah, dan tetap bergizi. Namun, kadang-kadang tidak kebagian, habis  karena banyaknya pembeli. Maklum, Bukittinggi sebagai Kota Wisata selalu ramai, apalagi disaat libur sekolah dan hari besar.

Selain kacimuih, banyak lagi kuliner yang khas Bukittinggi yang dapat dinikmati di Kota Jam Gadang ini. Nasi Kapau, Rendang, Kerupuk Sanjai, Karak Kaliang, Pisang Kapik, Dakak-dakak, Lapek, dan lain-lain.

Jika bapak ibu dan saudarapembaca penasaran, silakan datang ke Bukittinggi Kota Wisata. Kacimuih sangat enak jika dinikmati di Taman Jam Gadang, yang menjadi Ikon Kota kami yang indah dan sejuk. Ahlan wa Sahlan.

Referensi:

Wikipedia, Ensiklopedia bebas

Bukittinggi,  Juli 2022

                                                                                    Yusnimar Nora, seorang guru Taman Kanak-kanak   di Kota Bukittinggi, lahir di Batang Toru Sumatera Utara; pada 14 Maret. 

Bahagia bisa menulis satu buku Solo; Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini dengan Permainan Pancingan Kolam Pintar (Non Fiksi, 2020), Karakteristik Anak Usia Dini (Artikel, Padang Ekspress, 2019), Anak dan Gawai (Opini, Majalah Literasi Indonesia IV, 2021)

Dan bergabung di beberapa buku antologi.

Kisah Inspiratif Seputar Proses Kreatif (2020), Mengayuh Mencari Suluh (Antologi Puisi, 2020), Mindful Parenting (2020), Satu Buku Sejuta Cerita (Lomba Mei 2021), Kacamata Hatta, Jejak Sang Proklamator (Lomba Fiksi Sejarah, 2021), Menghargai Buku (Lomba dalam rangka Hari Buku Nasional, 2022), Ke Kebun Binatang Kinantan, Yuk (Lomba Juni 2022), dan setia dengan No Baper semenjak Mei 2021.

                                                                                  Tinggal di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Bisa dihubungi di: 081374053877 dan email: [email protected].