MASIH CENGENG (190)
Masih Cengeng
Oleh Yusnimar Nora
Cuaca cerah dengan langit biru. Awan seputih kapas yang lembut dan bergulung indah. Tidak membuat suasana ceria seperti yang seharusnya.
Seminggu yang lalu, Permata kecilku berangkat. Masih bisa bertahan karena lokasinya dekat. Masih ada satu Permata lagi yang menghibur dan mengusili maknya di rumah. Juga membantu tentunya.
Hari ini sang Permata pun pergi. Berangkat sendiri dengan angkutan travel membuat hati tidak nyaman. Maunya mengantar sampai-sampai. Jelas anak sudah berada di tempat yang aman. Memang begini situasi dan kondisinya semenjak Pandemi.
Namun, mengapa hati ini belum bisa berdamai? Dua hari sebelumnya, sudah mulai galau. Rasanya ingin menangis saja. Untungnya kemarin Minggu, kami bisa mengunjungi Permata kecilku di pondok. Aku pun terhibur melihat mereka bergelut di teras sekolah.
Saat mau pulang, mulai deh. Cengeng dan lebaynya. Permata Kecil yang ceria menertawakan maknya. Menyuruh segera pulang, setelah ayahnya kembali dari mengantar Udanya.
Hari ini, aku harus ke sekolah, rapat. Aku janji akan pulang lebih cepat. Namun, tak bisa dipastikan. Ternyata aku pulang sesaat sebelum mobil travelnya datang. Aku jadi uring-uringan sendiri.
Entah dia merasakan suasana hatiku, entah dia juga merasakan hal yang sama. Dia mau saja memelukku dan berfoto-foto. Biasanya dia paling tidak mau difoto. Aku masih bisa menahan dan menghibur diri.
Setelah mobilnya hilang dari pandangan, tak sempat masuk rumah, kristal bening meluncur dengan cepatnya. Persis seperti sedang hujan-hujanan. Mengucur deras hingga netra pun menyipit.
Terisak beberapa lama tanpa bisa disembunyikan. Aku jadi lelah. Suami pun merasakannya. Beliau memilih tidur tapi tak bisa. Akhirnya beliau pun mencari kerjaan, dan selesailah setrikaan. Alhamdulillaah. Terima kasih, Suamiku.
Setelah sama-sama mencari kesibukan. Begitu selesai, eh netra pun banjir lagi. Kenapa ya? Masih aja cengeng. Masih harus banyak belajar.
Semoga Allah memberi kekuatan, kesabaran, dan kemudahan. Semoga Allah melindungi dan memberkahi Duo Permataku. Aamiiin.
Rumahku, 16 Mei 2022.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiiin... Allaahumma aamiiin Yaa Rabbal 'aalamiiin.