MAWAR YANG PATAH (44)
Mawar yang Patah
Oleh Yusnimar Nora
*
Bayu menyapa mengelus lembut. Mawar ceria menyambut pelangi indah. Melupakan jenuhnya menunggu.
Badai merenggut mencipta kekalutan. Terpisah dari belahan jiwa. Tak ada aba-aba.
Mawar yang tiba-tiba patah, pilu, perih. Tak seorang pun yang lewat. Semua sibuk. Bahkan tangan-tangan kasar pun tak terulur.
Kenapa, kenapa harus mendadak ini? Ah, apakah baper? Tidak. Hanya saja terlalu kasar dan keras, untuk setangkai mawar.
Tak bisakah lebih lembut?
***
Bukittinggi, 05 Agustus 2022.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya Bu.
Alhamdulillaah.... Makasih, Bu.
Pasrah walau tak rela.