PELARAI HATI (36)
Pelarai Hati
Oleh Yusnimar Nora
Ia merasa lelah, lebih lelah dari sebelumnya yang sudah sangat lelah.
Ia terlena dengan indahnya bunga, dengan manisnya madu
Hingga ia lupa akan perangkap yang telah ia ketahui sebelumnya
Memandang indahnya bunga, ia tak merasakan lagi letihnya
Ia tak pedulikan lagi lelah raganya
Sampai pada saat kebenaran mengungkap semuanya
Ia tersadar, ia telah terkurung dalam fatamorgana
Keindahan sesaat.
**
Allah tak sia-sia ...
Saat ia pada puncaknya, datanglah kabar pelarai hati
Perjuangan sang Permata, telah maju selangkah
Syukur dan doa tak henti ia langitkan. Semoga sang Permata selalu dalam tuntutan-Nya. Amin
Bukittinggi, 28 Juli 2022.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiiin, Yaa Allah.