Saat Tak Berdaya

Oleh Yusnimar Nora

Anugerah yang diberikan, anggota yang dilengkapkan, telah digunakan dengan baik.

Ia telah berusaha semampunya. Pikirnya, rasanya, dan raganya, telah bersatu melakukan perintah.

Dan hasilnya telah dinikmati banyak orang. Namun, tetap ada ujian. Ia pun terima dengan sabar.

Ia hanya orang biasa, yang juga punya kekurangan. Ia bisa lupa, bisa lelah, dan bisa juga sakit.

Apakah ada empati untuknya? Apakah ada harga? Ada juga, ada tidak. Ia pun tetap menerima.

Namun, disaat ia tak berdaya, adakah yang peduli? Entahlah.

Wallaahu a'lam. Hasbunallaaha wa ni'mal wakiil, ni'mal maulaa wanni'mannashiir.

و الله اعلم

حسبنا الله ونعم الوكيل، نعم المولى ونعم النصير

***

Bukittinggi, 07 Juli 2022.