Yusnimar Nora, S.Pd

Yusnimar Nora, S.Pd, seorang guru TK di Bukittinggi. Dilahirkan di Batang Toru, Sumatera Utara, 14 Maret 1972. Pendidikan : SD Negeri 1 Panti Pasama...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEKOLAH RAMAH ANAK, HARAPAN ORANG TUA

SEKOLAH RAMAH ANAK, HARAPAN ORANG TUA

Sekolah Ramah Anak, Harapan Orang Tua

Yusnimar Nora

Sekolah Ramah Anak adalah satuan pendidikan yang memiliki karakteristik mampu melindungi hak-hak anak serta menjadi garda terdepan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada anak. Sekolah Ramah Anak mendukung partisipasi anak dalam pemenuhan hak dasar, yaitu mendapat pendidikan yang layak. (Wikipedia)

Sekolah Ramah Anak (SRA) bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak sekolah. Sekolah Ramah Anak, tidak hanya diharapkan pada sekolah anak usia dini atau PAUD/TK. Namun, sekolah ramah anak juga diharapkan untuk diterapkan pada sekolah lanjutan, seperti SD dan SMP

Orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, tidak ada orang tua yang mau anaknya disakiti oleh orang lain. Tidak sedikit orang tua yang marah dan mengamuk saat anaknya diusik atau disakiti. Untuk itu, orang tua memilih sekolah yang terbaik dan layak untuk anaknya.

Sekolah yang ramah anak, menghargai hak-hak anak, dan memperlakukan anak sebagaimana mestinya, dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan dan perkembangan anak, sangat diharapkan oleh orang tua. Sekolah ini akan menjadi pilihan bagi orang tua. Bahkan, orang tua berani membayar mahal asalkan anaknya bisa terlayani dengan baik, dapat berkembang secara optimal baik fisik maupun mental, dan diperlakukan dengan baik. Tindakan kekerasan dan perilaku kasar, sangat tidak diinginkan.

Saat sekarang ini banyak kejadian yang menyebabkan anak menjadi korban kekerasan (bulliying). Ini bisa terjadi salah satunya karena kelalaian orang dewasa yang bertanggung jawab dalam hal ini. Sangat miris jika ini juga terjadi di lembaga-lembaga sekolah yang berlatar keagamaan. Pihak yang berwenang hanya menyerahkan masa orientasi siswa baru kepada para seniornya yang juga tidak mengerti.

Berdasarkan Panduan Sekolah Ramah Anak (2015) yang dibuat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, definisi konsep sekolah ramah anak adalah bentuk pendidikan formal, nonformal, serta informal.

Di mana, sekolah memiliki sifat aman, bersih, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, demi menjamin, memenuhi, serta melindungi hak anak serta perlindungan anak sekolah dari segala bentuk diskriminasi dan kekerasan di bidang pendidikan. (kompas.com)

Ciri-ciri sekolah ramah anak adalah adanya perlakuan adil terhadap anak. Perlakuan adil ini artinya memberi kasih sayang, perhatian, dan pembelajaran yang setara, tanpa membedakan anak, kondisi ekonomi, kondisi fisik, dan budaya dari anak tersebut. Tidak hanya itu, seluruh tenaga kependidikan juga harus menghormati hak anak dan juga harus melindunginya dari hal-hal yang membahayakan dan yang akan menghambat dan mengganggu proses pembelajaran.

Memperhatikan kondisi anak baik fisik maupun mental, menghargai usaha anak, mendampingi anak, memberi dukungan disaat anak membutuhkan, dan memberi pujian atau reward disaat anak berprilaku positif dan berhasil dengan baik. Memberi tugas yang sesuai dengan tingkatan usia anak, tidak memaksa anak tapi memotivasi.

Sekolah yang yang menerima amanah dan aset untuk dididik demi kelangsungan keberadaan lembaga pendidikan, hendaknya dapat menjaga kepercayaan ini. Orang tua adalah masyarakat yang memercayakan dan menyerahkan pendidikan dan kemajuan anaknya untuk masa depan. Sekolah yang dapat menjaga amanah dengan baik, akan didatangi oleh orang tua. Mereka mengharapkan anaknya memperoleh pendidikan tanpa menyakiti dan melukai, baik secara fisik maupun secara mental spiritual.

Sekolah Ramah Anak (SRA) juga memiliki ciri-ciri, yaitu anak tidak pernah mendapat perlakuan tidak mengenakkan, tidak ada tindakan kekerasan, tata tertib sekolah transparan dan adil, serta anak merasa nyaman dan aman ketika berada di sekolah. Lingkungan yang kondusif dan menyenangkan akan memudahkan anak menerima pendidikan.

Semoga tidak ada lagi korban kekerasan dan bulliying terhadap anak, baik di rumah maupun di sekolah. Sekolah Ramah Anak adalah pilihan dan harapan orang tua dan masyarakat untuk masa depan agama, bangsa, dan negara.

Referensi:

Wikipedia

Bukittinggi, Agustus 2022

Yusnimar Nora, seorang guru Taman Kanak-kanak di Kota Bukittinggi, lahir di Batang Toru Sumatera Utara; pada 14 Maret.

Bahagia bisa menulis satu buku Solo; Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini dengan Permainan Pancingan Kolam Pintar (Non Fiksi, 2020), Karakteristik Anak Usia Dini (Artikel, Padang Ekspress, 2019), Anak dan Gawai (Opini, Majalah Literasi Indonesia IV, 2021)

Dan bergabung di beberapa buku antologi.

Kisah Inspiratif Seputar Proses Kreatif (2020), Mengayuh Mencari Suluh (Antologi Puisi, 2020), Mindful Parenting (2020), Satu Buku Sejuta Cerita (Lomba Mei 2021), Kacamata Hatta, Jejak Sang Proklamator (Lomba Fiksi Sejarah, 2021), Menghargai Buku (Lomba dalam rangka Hari Buku Nasional, 2022), Ke Kebun Binatang Kinantan, Yuk (Lomba Juni 2022), Kacimuih, Olahan Singkong yang Enak, Sehat, dan Murah (Lomba Juli 2022), dan setia dengan No Baper semenjak Mei 2021.

Tinggal di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Bisa dihubungi di: 081374053877 dan email: [email protected].

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barokallah semoga bisa Sebuku lagi dengan ibu, sehat dan bahagia selalu

16 Aug
Balas

Alhamdulillaah....

16 Aug
Balas



search

New Post