SEPI SENDIRI (10)
Sepi Sendiri
Oleh Yusnimar Nora
*
Tetesan hujan menemaniku malam ini. Tak ada suara, kecuali teriakan hujan di atas sana disertai gemuruh yang mengundang netra menjadi basah.
Ku menunggu janjimu. Kau 'kan datang. Mana?
Bila kuingat semua janji-janjimu, perih menusuk. Janji tinggal janji.
Aku takkan menuntut lagi. Lelah. Walaupun aku tak tega membiarkanmu tidak menepati kewajibanmu.
Sayangku padamu tlah sering kau abaikan. Kasihmu tak ada lagi. Entahlah...
Aku tak menemukan kau yang dulu lagi. Kau yang penyayang lembut perhatian penuh kasih, sekarang ntah dimana
Tawamu begitu mahal untukku padahal aku sudah bayar mahal. Tak ada lagi canda gurauan, semua formal.
Kau jadi menakutkan bagiku sayangmu sudah pudar dan menjauh. Untuk bicara saja aku takut dan tak punya keberanian.
Kapan kau kembali? Aku merindukanmu, kamu yang dulu.
Bukittinggi, 22 Agustus 2022.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kuselalu menunggumu.
Kuselalu menunggumu.
Kuselalu menunggumu.
Kuselalu menunggumu.