Tak Sempat Berfoto

Zaman sekarang semua perlu bukti fisik. Apa saja kegiatan harus ada bukti. Salah satu bukti fisik itu adalah foto. Ada sisi baiknya dan ada kekurangannya.

Baiknya, kita punya kenangan, ada data akurat tentang kapan terjadinya atau dilakukannya kegiatan.

Kekurangannya, kadang kita butuh serius dalam suatu kegiatan sehingga tidak sempat atau tidak ingat untuk mengambil dokumentasi. Akhirnya keterangan kita dianggap kurang lengkap atau tidak sah.

Pengalaman, seseorang yang telah melakukan suatu pekerjaan yang sangat berarti. Namun, karena ia terlalu serius, ia lupa membuat dokumentasi. Seseorang yang serba cepat dan 'pandai' mengambil kesempatan dengan menjadikan itu sebagai kegiatan yang dilakukannya.

Miris sekali bukan? Gara-gara bukti fisik, seseorang bisa memanfaatkan jasa atau kegiatan orang lain dengan mengaku dan membuat bukti bahwa ia yang melakukannya.

Saya sering melupakan dokumentasi ini. Di samping saya kurang suka selfi-selfian, saya orangnya fokus dan terlalu serius.

Seperti saat mengajar, saya sering melakukan sesuatu yang penting tapi lupa memotonya. Akhirnya saya bercerita tapi tidak didukung oleh bukti. Bagi saya sebenarnya bukti itu tidak begitu penting, yang penting niatnya, prosesnya, dan hasilnya tentu.

Jika niatnya baik, maka proses yang dilakukan pun baik, dan insyaallah hasilnya juga akan baik. Semoga apa yang dilakukan menjadi ibadah dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT. Amin.

Bukittinggi, 14 Juli 2022.