Yusnimar Nora, S.Pd

Yusnimar Nora, S.Pd, seorang guru TK di Bukittinggi. Dilahirkan di Batang Toru, Sumatera Utara, 14 Maret 1972. Pendidikan : SD Negeri 1 Panti Pasama...

Selengkapnya
Navigasi Web
TAKUT (19)

TAKUT (19)

Takut (2)

 

Oleh Yusnimar Nora

 

 

 

Selesai sahur, ia mengingatkan putranya agar tidak tidur.

 

"Sayang, ndak tidur, ya. Salat Subuh dulu."

 

"Ya, Bu. Kita ndak tidur, kok," jawab mereka serempak.

 

Setelah salat  berjamaah, ia pun beberes ringan. Namun, kondisinya yang lemah membuat ia limbung. Putra kecilnya sudah berbaring di tempat tidurnya, menunggu sang ibu yang ia yakin akan datang.

 

Putra kecilnya yang sangat dekat dengannya itu mengharapkan dapat tidur dekat sang ibu. Semenjak kepulangannya, ibunya tidak mau dekat-dekat agar tidak ketularan demam. Pagi ini sang putra tidak tahan lagi, maka ia menunggu sang ibu.

 

Ternyata, si ibu pun tetap tidak mau dan menolaknya dengan manis.

 

"Sayang, Ibu demam dan bersin-bersin, nanti ketularan. Doakan Ibu cepat sembuh, ya. Biar bisa tidur dekat Ibu," ucap sang Ibu lembut.

 

Ada guratan kesedihan saat ibu bicara karena ia juga ingin memeluk putra kecilnya itu.

 

"Biar aja, Bu. Ndak akan ketularan," jawab sang putra.

 

"Ndak, Nak. Cukuplah Ibu saja yang demam, anak Ibu jangan ikut merasakannya," jawab si ibu.

 

Putra kecilnya pun beranjak ke kamarnya dengan sedih. Si ibu pun mulai berbaring. 

 

Namun, baru beberapa saat, ia merasa sangat lemah. Tambah lama semakin melemah. Ia pun mencari dan memegang semua titik nadinya. Tidak terasa. Ya Allah, ia merasa sangat takut. Ia mencoba kuat sambil terus berdoa. 

 

Sudah beberapa kali ia mengganti posisi berbaringnya, tapi mata tak mau tidur dan rasa takut mulai menghinggapinya. Ia pun berdoa dengan sedihnya.

 

"Yaa Allaah, janganlah sekarang. Anak hamba masih kecil. Mereka masih sangat membutuhkan hamba. Yaa Allaah, beri hamba waktu untuk menyelesaikan tugas hamba."

 

Kemudian ia memanggil suaminya untuk menemaninya tidur. Tetap saja, matanya tak bisa terpejam. Teringat wajah Putra kecilnya yang mengharapkan tidur dekat ibunya.

 

Akhirnya, ia pergi ke kamar sang Putra, ternyata putranya sudah tertidur. Ia peluk, ia ciumi sambil meminta maaf. 

 

 

 

Bukittinggi, 09 Juli 2022.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillaah....

09 Jul
Balas



search

New Post