Pagi hari seharusnya menjadi waktu yang produktif bagi kita semua. Mulai dari belajar, mengajar, menyelesaikan tugas, dan sebagainya. Di saat kondisi sedang fresh, di saat itulah kita dapat melakukan sesuatu dengan optimal.

Berbeda dengan kelasku yang satu ini, kelas 7E. Setiap pagi aku melihat pemandangan yang sejujurnya membuatku menjadi malas melakukan pembelajaran. Hampir semua anak meletakkan kepala mereka di meja. Padahal baru saja aku masuk kelas, tanpa rasa malu dan sungkan, mereka menaruh kepala di atas tangan yang dilipat di atas meja. Pertemuan pertama, lumayanlah, komunikatif. Karena baru masa perkenalan. Pertemuan kedua, masih fine-fine saja, pembelajaran masih berjalan dengan baik. Pertemuan ketiga, mereka mulai menampakkan wajah mengantuk di pagi hari. Pertemuan keempat pun sama. Semakin aku bertanya-tanya, apa mereka memang tidak suka dengan matematika, ataukan mereka bosan dengan cara belajar di kelas?

Sebenarnya aku maklum, aku tahu anak pondok harus bangun setengah empat pagi, dilanjutkan rutinitas yang sudah terjadwal. Aku pun memahami, memejamkan mata sejenak memang diperlukan. Tapi, ini masih pagi hari, saat-saat tubuh dan pikiran kita masih segar. Dari situlah aku mencari cara bagaimana membuat mereka bersemangat. Minimal tidak meletakkan kepala di meja.

Akhirnya aku menemukan ide untuk menyampaikan materi dengan permainan, kartu domino. Metode kartu ini memang dapat digunakan untuk berbagai pelajaran, tak ketinggalan matematika. Aku membuat kartu domino yang berisi materi bilangan berpangkat. Kunamakan dengan “Exponent Dominoes Card”. Kartu ini dibagi menjadi dua bagian atas dan bawah. Kartu bagian bawah bertuliskan soal-soal bilangan berpangkat, sedangkan bagian atas bertuliskan bilangan bulat atau bilangan berpangkat sebagai jawabannya.

Cara mainnya, kartu ini dibagi rata untuk semua anak di kelas. Sengaja aku sesuaikan jumlah kartu dengan jumlah anak atau kelipatannya, sehingga setiap anak mendapat jumlah kartu yang sama. Kartu pertama ada padaku. Dari kartu pertama muncul soal yang harus dikerjakan. Dan semua anak harus ikut menghitung karena jawabannya mungkin ada di kartu yang mereka pegang.

Kami membuat kesepakatan untuk memberi poin bagi yang tepat menempatkan kartu. Bagi anak yang memegang kartu sebagai jawaban soal tetapi tidak menempatkannya, maka akan diberi hadiah, antara lain hadiah untuk menyanyi, menghafal surat pendek, atau menghafalkan hadits. Jadilah suasana yang menyenangkan di kelas.

Begitulah Exponent Dominoes Card mengusir rasa kantuk mereka.

Bapak/Ibu mengusir rasa kantuk dengan apa? Minum kopi, membaca koran, menulis di gurusiana, atau yang lainnya?

Selamat menikmati pagi...!!