Yusparni yetti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Nilai Tempat Seorang Guru

Nilai Tempat Seorang Guru

NILAI TEMPAT SEORANG GURU

Oleh Yusparni Yetti, S.Pd

Guru SDN 11 Kampung Batu Dalam

Ditinjau dari peranan guru sebagai profesi maka kata “ guru “ dapat diartikan sebagai orang yang pekerjaan nya mengajar, mendidik, melatih dan membimbing serta memberikan contoh yang positif baik dari segi tingkah laku maupun perbuatannya dan keterampilan, mempunyai budi pekerti luhur dan kepribadian yang kuat, serta memiliki semangat kebangsaan yang tinggi, yang nantinya akan tumbuh menjadi manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsanya .

Tanggung jawab seorang guru sebagaimana digambarkan di atas memang sangat berat jika di bandingkan dengan profesi manapun.Namun demikian dalam perkembangan lebih lanjut terasa adanya pergeseran nilai terhadap profesi seorang guru.Sebagian masyarakat ada yang beranggapan bahwa guru hanyalah sebagai individu yang tugasnya mengajar dan menyampaikan ilmu pengetahuan saja.

Dalam konteks ini profesi guru tak ubahnya hanya sebagai pekerja paprik yang tugas tugas rutinnya hanya mengolah bahan mentah menjadi barang jadi.Manakala produk tersebut dianggap selesai maka selesai pulalah tugasnya. Para siswa dalam hal ini cendrung di anggap sebagai produk yang siap pakai.

Berdasarkan kenyataan ini , perlu kiranya para guru maupun calon guru untuk melihat kembali tentang tugas dan tanggung jawabnya yang demikian mulia, dan sekaligus mengembalikannya pada posisi yang sesungguhnya.Dengan demikian apa yang kita harapkan khususnya yang yang terkait dengan citra dan profesi seorang guru bukan hanya slogan kosong belaka. Profesi seorang guru benar benar merupakan suatu profesi yang membanggakan.

Memudarnya citra dan profesi guru tidak terlepas dari situasi dan kondisi yang menyertainya. Sebagai gambaran ,dalam UU ditegaskan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah, orang tua dan masyarakat. Akan tetapi kenyataannya cukup berbeda .Para orang tua atau masyarakat cendrung mengalihkan tanggung jawab pendidikan putra putrinya pada guru di sekolah. Manakala putra putrinya mengalami kegagalan , mereka tak segan segan menuding guru sebagai pihak yang bertanggung jawab. Ironisnya manakala putra putri mereka berhasil dengan sukses , keterlibatan dan peranan guru hampir tidak pernah di sebut .

Mengapa hal ini bisa terjadi ? Ini merupakan pertanyaan yang senantiasa mengusik sanubari para guru dilapangan.

jawaban nya terpulang pada individu yang menyandang profesi sebagai guru. Mereka harus berusaha untuk mengembalikan posisinya sesuai dengan porsi masing masing .Untuk itu ada beberapa dari para guru yang akan berkecipung dalam kancah pendidikan . Sesuai dengan tempat dan posisinya.

Secara garis besar tempat dan posisi seorang guru dapat di kelompokan menjdi 5 macam, yaitu :1) Guru sebagai pendidik 2) Guru sebagai ayah /Ibu 3) Guru sebagai teman bermain 4) Guru sebagai figur yang di kagumi 5) Guru sebagai suri tauladan. Guru sebagai pendidik, Tugas guru yang paling utama adalah sebagai pendidik.. Ini mengandung makna bahwa ia tidak hanya mengajarkan pengetahuan saja kepada anak didiknya, akan tetapi lebih jauh lagi termasuk menanamkan sikap mental, melatih, membimbing serta mengarahkan para peserta didik, sehingga pada giliran nya kelak mereka menjadi insan yang berguna baik bagi dirinya sendiri , keluarga, masyarakat bangsa dan negara.

Sebagai seorang pendidik , guru sangat di tuntut untuk dapat mengembangkan kemampuan profesinalnya secara optimal. Yang minimalnya meliputi 1)Penguasaan kurikulum, 2)Penguasaan materi setiap mata pelajaran.3)Penguasaan terhadap metode ,pendekatan ,termasuk penggunaan sarana/prasarana dan sumber belajar.4)Memiliki komitmen terhadap profesi yang ditekuni dan 5)memiliki rasa disiplin yang tinggi.Apabila ke lima komponen tersebut telah melekat pada diri setiap guru,maka citra dan profesi guru yang mulai memudar tersebut akan dapat bersinar kembali.Yang menjadi permasalahan sekarang bagaimanakah caranya agar kelima komponen tersebut melekat pada diri setiap guru ?Satu satunya cara yang lebih tepat adalah dengan berlatih dan berusaha secara maksimal.Karna kita tidak mungkin hanya menunggu suatu keajaiban atau mukjizat.

Guru sebagai Ayah / Ibu,Sekolah pada dasarnya merupakan suatu tempat dimana para murid dan guru berbaur menjadi satu dan terikat dalam aturan main tersendiri. Dengan demikian sekolah dapat pula dikatakan sebagai suatu keluarga ,dalam hal ini para murid bertindak selaku anak dan para guru bertindak selaku orang tua pengganti.Sebagai orang tua ,maka setiap guru sedapat mungkin memiliki sifat yang arif ,bijaksana,sabar,penuh perhatian dan kasih sayang yang tulus terhadap anak anaknya tampa adanaya rasa pilih kasih.Apabila setiap guru dapat menciptakan iklim yang sehat semacam ini ,maka sudah dapat di pstikan bahwa setiap anak akan merasa betah dan nyaman berada di lingkungan sekolah.Hal ini akan membawa dampak positif terhadap pencapaian tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran di kelas khususnya.

Sebagaimana diketahui bahwa kegagalan seorang anak dalam pendidikan antara lain disebabkan oleh kurangnya perhatian dari orang tua /keluarga .Padahal keberadaan anak dalam lingkungan keluarga justru lebih lama jika di bandingkan dengan sekolah.Dalam kaitannya dengan peran guru sebagai orang tua pengganti diharapkan dapat menanamkan pengertian kepada setiap anak tentang tugas dan kewajibannya sebagai siswa, baik dilingkungan sekolah maupun di rumah .

Guru sebagai teman bermain.Anak didik selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial,sehingga tak mengherankan apabila mereka memiliki kecendrungan untuk bergaul dengan teman temannya yang sebaya.Namun demikian perlu di sadari bahwa masing masing anak didik memiliki perbedaan .Misalnya ada anak yang memiliki sifat pemalu ,rasa rendah diri,sulit bergaul dan sebagainya.Hal ini apabila dibiarkan secara berlarut larut justru akan merugikan anak itu sendiri ,bahkan sering menimbulkan akibat yang cukup fatal.Dalam konteks ini guru dapat mengambil inisiatif ,yakni menempatkan dirinya sebagai teman bermain.

Apabila telah terjalin hubungan yang akrab terutama terhadap anak didik yang bermasalah,guru dapat pula memberikan pengertian dan sekaligus memotivasi anak agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosialnya.Satu hal yang perlu diingat bahwa guru apapun peran yang harus dimainkan ,tetapi kedudukan nya masih tetap,yakni seorang guru .Dengan demikian meskipun bertindak sebagai teman bermain yang sangat akrab dengan peserta didik,namun ia senantiasa harus menjaga jarak agar kewibawaannya sebagai guru tetap terjaga.

Guru sebagai figur yang di kagumi.Dalam proses belajar mengajar dikelas ,guru juga harus dapat berperan sebagai figur yang sangat didambakan oleh para siswa.Dalam kaitan ini guru harus mampu merebut / memikat perhatian dan dapat memukau para peserta didik .Sehingga guru benar benar menjadi sosok figur yang senantiasa dielu elukan dan di dambakan olek anak anak didiknya.Bila kondisi seperti ini dapat tercipta maka guru akan mudah dalam upaya mengarahkan anak didik pada aktivitas aktivitas yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Guru sebagai suri tauladan.Sesuai dengan falsafah yang di anut dalam dunia pendidikan “ ingarso suntolodo,ingmadyo mangun karso,tutwurihandayani ‘maka setiap guru harus dapat menerapkannya secara konsekuen dan penuh rasa tanggung jawab baik dilingkungan sekolah maupun dimana saja ia berada.Dilingkungan sekolah sudah dapat dipastikan bahwa falsafah ini sudah melekat pada diri seorang guru, baik dalam kegiatan belajar mengajar atau kegiatan lainnya.Profesi seorang guru sesungguhnya mempunyai makna yang dalam ,dan tidak hanya berlaku dilingkungan sekolah saja.

Dilingkungan masyarakat pedesaan guru masih merupakan salah satu figur yang sangat di segani dan sekaligus menjadi panutan bagi masyarakat.. Sedangakan di kota kota besar kondisinya sedikit berbeda ,kadangkala masyarakat menilai profesi guru dari sisi luarnya saja.Sehingga tak mengherankan apabila ada guru yang sengaja berusaha untuk menyembunyikan identitasnya.Hal ini seharusnya tidak terjadi ,lebih lebih apabila kita sadari bahwa profesi sebagai guru merupakan profesi yang sangat mulia.

Oleh karna itu seyogyanya para guru senantiasa berusaha untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya .Dengan demikian secara berangsur angsur masyarakat tidak lagi memandang rendah profesi guru,dan tetap mempunyai nilai tempat tersendiri. (DK.YY September.2021)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasannya keren Bu Yusparni. InsyaAllah, guru adalah profesi yang mulia. Kita harus bangga menjadi guru Bu. Salam sukses...

02 Oct
Balas

saya followback ya Bu.

02 Oct



search

New Post