SENANDUNG RINDU (Puisi Akrostik ke-115)
YUSRIJAL DATUK MAKHUDUN, S.Pd. (GURU SMPN 5 BATUSANGKAR)
Seperti debu diterpa angin
Ekspresi wajah terasa hambar tiada getar
Narasi kehidupan melenggang, hilang terbang
Anak anak berkejaran di pematang sawah
Nikmatnya bocah bergulingan di jerami ketika mengirik padi
Dengan gembira mereka bermain sepak tekong di surau
Untuk menunggu azan magrib menyuarakan panggilan Ilahi
Namun semua hanya cukup dikenang
Geloranya hilang seperti laut sepi dan tenang
Rindu menyaksikan randai di halaman rumah gadang
Ingin keakraban menyatu dalam gotong royong kampung halaman
Nuansa adat berdiri tidak hanya dalam seremonial semata
Duduk beradat menjadi pikiran mamak kemenakan
Undang kembali jati diri Minangkabau dengan kebersamaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar